Dari Limbah Menjadi Opportunity Bisnis GREAT GIANT FOODS "Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives 2022" Circular Economy Category

MIX.co.id - PT Great Giant Foods (GGF) menerapkan konsep Circular Economy dari hulu hingga ke hilir. Semua limbah diolah sebagai opportunity bisnis yang manfaatnya bukan saja dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh petani dan peternak sebagai mitra, masyarakat sekitar dan konsumen.

Pemanfaatan limbah di GGF dilakukan secara terintegrasi dengan menggunakan teknologi tepat guna. Limbah tak lagi hanya diolah sebagai pupuk yang dibutuhkan bagi perkebunan, namun juga dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik. Bahkan limbah berupa buah-buahan hasil perkebunan tetap memiliki nilai ekonomi tinggi setelah diolah menjadi berbagai ragam makanan ringan.

Contohnya dari perkebunan nanas yang digarap GGF bersama mitra petani nyaris tidak ada limbah nanas yang tersisa. 500.000 produksi nanas dari lahan seluas 32 ribu hektar, diolah menjadi sekitar 11 ribu kontainer nanas kaleng yang lantas di ekspor ke 60 negara. Setelah buahnya dikemas menjadi nanas kaleng, mahkota buahnya dipakai lagi sebagai bibit, dan batang serta daunnya dijadikan biogas. Sementara kulitnya diolah sebagai pakan ternak sapi yang dikelola oleh peternak mitra GGF dan sebaliknya kotoran sapi yang dihasilkan peternak dikembalikan menjadi pupuk untuk dipergunakan di perkebunan GGF.

Pengolahan limbah juga dilakukan di perkebunan GGF yang tersebar antara lain di di Lampung, Blitar dan Bali. Salah satu produk turunan yang mampu dihasilkan dengan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah keripik pisang Cavendish hasil pengolahan buah reject yang tidak bisa masuk pasar modern. Proses pengolahan keripik pisang itu melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar perkebunan di Lampung, dan dilakukan pendampingan untuk alih teknologi.

Dalam pertemuan dengan para jurnalis Juli lalu, CEO GGF Tommy Watimena mengungkapkan targetnya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebanyak 30%, penurunan penggunaan pupuk sebesar 40%, dan sekaligus peningkatan produktivitas per hektar sebesar 50%. Optimasi operasional perusahaan di sisi hulu itu akan dicapai melalui program transformasi digital yang sudah dipersiapkan sejak tiga tahun silam.

Melalui penerapan inovasi digital di sector hulu, GGF dimungkinkan menjadi perusahaan yang lebih efisien dalam rantai pasok (supply chain). Juga, lebih dekat dengan pelanggan melalui berbagai saluran penjualan daring dan luring. (bin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)