MIX.co.id - Berangkat dari pendekatan berbasis data, Gojek mengukur jejak karbonnya antara Januari hingga Desember 2020. Hasilnya, total jejak karbon Gojek pada 2020 mencapai 1,04 juta tCO2e. Oleh karena itu, Gojek menghadirkan inisiatif berkelanjutan #GoGreener untuk mengelola dampak lingkungan yang disebabkan oleh operasional bisnis hingga aktivitas transportasi para mitra pengemudi.
Dalam menjalankan inisiatif #GoGreener, Gojek melibatkan mitra pengemudi, mitra pengusaha (merchant), maupun masyarakat atau pelanggan. Untuk mitra pengemudi, Gojek telah mulai mengadopsi kendaraan bertenaga listrik (electric vehicles atau EV), antara lain dengan menguji coba ratusan motor listrik pada awal 2022. Hingga akhir tahun 2022, Gojek menargetkan 5.000 armada kendaraan listrik untuk mitra pengemudi GoRide maupun GoCar. Bahkan, Gojek menargetkan transisi ke 100% EV atau mencapai Nol Emisi Karbon di ekosistemnya dapat terwujud pada 2030 mendatang.
Selanjutnya, pada mitra pengusaha atau merchant, Gojek melalui GoFood, memfasilitasi merchant-nya yang ingin mengganti kemasan plastik sekali pakai dengan menawarkan paper bag GoFood yang bisa dibeli melalui layanan GoFresh dengan harga terjangkau. Hasilnya, lebih dari 4.000 mitra usaha telah bergabung dalam program #GoGreener di platform Gojek sepanjang Agustus 2019-Maret 2020. Bahkan, 97% pelanggan GoFood memilih untuk tidak membeli alat makan sekali pakai ketika bertransaksi di merchant #GoGreener.
Untuk melibatkan masyarakat dan pelanggannya dalam melancarkan aksi GoGreener, pada 2020, Gojek meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset. Kali ini, Gojek menggandeng Jejak.in—alumni Gojek Xcelerate yang merupakan program akselerator startup Gojek. Melalui fitur itu, pengguna Gojek dapat menghitung jejak karbon mereka dari penggunaan berbagai transportasi Gojek maupun pribadi, serta penggunaan listrik keseharian seperti laptop, AC, TV, atau kulkas, kemudian menyerap jejak karbon yang mereka hasilkan melalui penanaman sejumlah pohon mangrove. Fitur tersebut adalah produk lingkungan pertama Gojek, sekaligus pertama di dunia untuk B2C (Business to Consumer) penyerapan jejak karbon (carbon offsetting) dalam industri ride-hailing.
Inisiatif #GoGreener dari Gojek berhasil meraih penghargaan “Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives 2022” untuk kategori Responsible Business Practices. Di program ini, inisiatif #GoGreener berhasil menempati peringkat kelima dengan meraih nilai indeks sebesar 340,50.