Program “Bidik Nutrisi 2019/2020” dikemas sebagai kegiatan edukasi khusus untuk para pewarta foto yang berfokus kepada penguatan kapasitas mereka terkait isu nutrisi, terutama pencegahan stunting. Guna memperkuat pemahaman para fotografer mengenai isu stunting, Danone khusus mengundang ahli nutrisi untuk memberikan wawasan secara ilmiah yang disampaikan sebelum sesi lokakarya fotografi.
“Kami ingin menekankan narasi positif yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai langkah-langkah intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive dalam pencegahan stunting,” papar Arif Mujahidin, CorporateCommunications Director Danone Indonesia.
Event ini diselenggarakan di Jawa Barat dan Jawa Timur sepanjang Desember 2019-Januari 2020, serta diikuti 65 jurnalis foto professional dan freelance. Untuk sesi workshop fotografi, Bidik Nutrisi khusus mendatangkan jurnalis foto senior, Arbain Rambey yang memberi pembekalan mengenai foto bertema human interest. Menurut Arbain, seorang pewarta foto tidak hanya butuh skill fotografer, namun juga kemampuan untuk mengambil momen yang bisa bercerita (story telling).
Kegiatan ditutup dengan kompetisi foto yang terbagi atas kategori jurnalistik dan sosial media. Secara keseluruhan, tim Corporate Communications Danone Indonesia melaporkan, acara yang menghabiskan biaya Rp 275 juta, telah mencapai sasaran dalam hal engagement, edukasi, penguatan skill fotografi hingga amplifikasi pesan (viral) melalui media social.
Bagi Arbain, pemilihan para pewarta foto sebagai agen pesan untuk memasyarakatkan kepedulian mengenai permasalahan gizi anak di Indonesia ini adalah strategi komunikasi yang cerdik dan unik. Alasannya, fotografi adalah media yang sudah lama disepakati sebagai bahasa universal dan mudah dimengerti asal dipakai secara benar.
“Ditambah keseharian pada jurnalis yang terbiasa memburu sesuatu untuk disebarkan kepada masyarakat, maka strategi ini adalah sebuah cara yang efisien, efektif dan mencerdaskan semua arah sasaran,” ujarnya.