Hubungan corporate communications perusahaan dengan media, selalu ada pasang surutnya. Salah satu pengalaman “mendebarkan” dalam hubungan CorComm dengan media adalah mendapatkan pemberitaan bernada negatif yang harus segera ditangani karena berpotensi merugikan bagi citra dan reputasi perusahaan. Bagaimana tim CorComm Kalbe mengatasi potensi krisis ini?
“Saat mendapatkan publikasi dengan tone negatif seperti itu, kami akan tetap berusaha memandang positif terhadap media tersebut. Mungkin saja hal itu terjadi karena mereka memiliki keterbatasan informasi tentang perusahaan, atau karena hanya mendapatkan berita dari satu sumber yang seringkali terbatas informasi atau memang memiliki niat tertentu,” papar Hari Nugroho, Head External Communication & Stakeholders Relation PT Kalbe Farma Tbk. (Kalbe Group).
Potensi krisis seperti ini sangat disadari tim CorComm Kalbe. Oleh karena itu, mereka memandang penting hubungan baik dengan media untuk bisa mengklarifikasi dan memberikan informasi baik sebelum atau sesudah berita dimuat di media. “Untuk itu, menjadi penting bagi kami untuk menjalin relasi dengan media pada berbagai level, mulai dari reporter sampai pemimpin redaksi,” lanjut Hari.
Di lain pihak, Tim CorComm juga perlu memetakan bagaimana kredibilitas perusahaan di mata publik atau di media yang lain saat menghadapi pemberitaan negatif seperti itu. Sebagai perusahaan publik, komunikasi dan keterbukaan informasi positif tentang perusahaan terhadap publik khususnya strategic stakeholders dan media menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi positif.
Struktur organisasi PR atau Corporate Communication Kalbe Group mulai dibentuk di tahun 2010 dengan tiga fungsi, External, Internal dan CSR. Namun sejak tahun 2020, fungsi CSR dikembangkan menjadi fungsi sustainability. Sebagai informasi, Kalbe saat ini memiliki 42 anak perusahaan dan puluhan merek baik pada kategori consumer, nutrisi, maupun obat resep.
Dalam menjalankan fungsinya, kolaborasi antara departemen PR dan setiap anak usaha/brand atau Corporate function termasuk dengan karyawan berperan penting dalam membangun komunikasi dan aktivitas untuk membangun citra dan reputasi perusahaan. Pada posisi tersebut, PR harus mempunyai peran dalam inisiatif untuk mengangkat kekuatan brand produk dan kekuatan corporate brand dalam suatu sinergi komunikasi yang selaras.