Di era transformasi digital yang pesat dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), dunia pemasaran mengalami evolusi signifikan, membuka tantangan sekaligus peluang baru bagi para profesional di bidang ini. Berdasarkan laporan dari Gartner pada tahun 2022, diperkirakan bahwa nilai AI dalam bidang pemasaran akan mencapai $1.2 triliun pada tahun 2025, sementara menciptakan 2.3 juta pekerjaan baru. Sejalan dengan itu, McKinsey dalam laporannya pada tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan AI berpotensi meningkatkan ROI (Return on Investment) pemasaran hingga 15%, serta dapat membantu menghemat biaya hingga $200 miliar per tahun pada 2025. Selanjutnya, Forrester juga memprediksi bahwa AI tidak hanya akan meningkatkan pendapatan sebesar $150 miliar per tahun tapi juga akan mengurangi biaya pemasaran sekitar $50 miliar tahunan pada 2025.
Tuhu Nugraha Digital Business & Metaverse Expert, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)
Kecerdasan Buatan (AI) telah merevolusi industri pemasaran dengan berperan dalam tiga aspek utama yang signifikan. Pertama, AI memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang memakan waktu, seperti pengelolaan email marketing dan personalisasi konten. Sebagai contoh, AI dapat menganalisis data perilaku pelanggan secara real-time untuk mengirim email yang sangat relevan pada waktu yang tepat, meningkatkan tingkat keterbukaan dan konversi. Selain itu, platform AI dapat mengotomatisasi pembuatan iklan yang disesuaikan dengan preferensi individu, sehingga membebaskan waktu para marketer untuk fokus pada strategi yang lebih kompleks.
Kedua, dalam hal prediksi perilaku pelanggan, AI dapat memanfaatkan algoritma machine learning untuk menganalisis tren pembelian sebelumnya dan interaksi digital, memprediksi kebutuhan atau keinginan pelanggan di masa depan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk atau layanan yang relevan sebelum konsumen secara eksplisit menyatakan kebutuhan mereka, sering kali melalui rekomendasi yang dipersonalisasi di website atau aplikasi. Kasus ini menunjukkan bagaimana AI dapat membantu dalam membuat keputusan pemasaran yang lebih tepat dan proaktif.
Terakhir, AI meningkatkan efektivitas strategi pemasaran secara keseluruhan dengan menyediakan analisis mendalam dan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Contohnya, dengan menggunakan AI untuk analisis sentimen, perusahaan dapat memahami opini atau emosi pelanggan terhadap produk atau layanan dari berbagai sumber data seperti media sosial dan ulasan online. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk lebih resonan dengan audiens target mereka, baik dalam mengoptimalkan pesan pemasaran maupun dalam mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan keinginan pelanggan. AI, dengan demikian, menjadi kunci dalam mengarahkan upaya pemasaran yang lebih efisien, efektif, dan berorientasi pada pelanggan.
Mempersiapkan diri untuk tetap relevan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan memerlukan pemahaman mendalam terhadap serangkaian kompetensi inti. Artikel ini akan menguraikan tiga area keterampilan utama yang harus dikuasai: kompetensi teknis, kemampuan kreatif, dan kemampuan interpersonal.
MIX.co.id - Pada kehidupan modern saat ini, berbagai aktivitas manusia sering memberikan dampak buruk terhadap…
Director & Chief Technology Officer Indosat Desmond Cheung, President Director & CEO Indosat Vikram Sinha,…
MIX.co.id - Menyambut liburan akhir tahun, BNI melalui wondr by BNI berbagi tips untuk menikmati…
MIX.co.id - Memanfaatkan momentum Hari Disabilitas Internasional, PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Alunjiva Indonesia menggelar…
MIX.co.id - Cobra Dental berkolaborasi dengan Solventum dan PDGI Cabang Jakarta Pusat menggelar “Denta Festiva…
MIX.co.id – Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25, One Piece, salah satu seri…