76% Pemasar Indonesia akan Naikkan Belanja Digital Marketing di 2017

Indonesia’s Digital and Content Marketing Report in 2017 baru saja merilis sejumlah temuan menariknya. Temuan pertama adalah pemasar Indonesia membelanjakan 31,5% bujet marketing komunikasi merek untuk digital. Adapun rata-rata bujet digital marketing mereka per tahunnya mencapai Rp 1,9 miliar.

Temuan kedua yang juga menarik dicermati adalah platform social media yang digunakan oleh 106 juta pengguna social media aktif di Indonesia. Posisi pertama ditempati oleh Youtube yang mencapai 49%. Selanjutnya, di posisi kedua ada Facebook, 48%. Kemudian, disusul secara berturut-turut oleh Instagram (39%), Twitter (38%), Whats App (38%), Google (36%), FB Messenger (31%), Line (30%), Linked In (28%), BBM (26%), Pinterest (22%), dan We Chat (21%).

Tak heran, ketika pemasar B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer) ditanya tentang kanal digital marketing apa yang dinilai efektif, maka posisi pertama ditempati oleh social media. Selanjutnya, diikuti secara berturut-turut oleh iklan media sosial (social media Ads), Paid Search Marketing, Content Marketing, Influencer Marketing, SEO, sponsored content, email marketing, iklan display, dan webinar & podcast.

Lantaran digital marketing dinilai sebagai kanal yang efektif, maka ada 76% pemasar yang akan meningkatkan bujet digital marketing mereka di tahun 2017. Dari total angka itu, 48% pemasar mengaku akan meningkatkan belanja digital marketing mereka pada tahun 2017 sekitar kurang dari 25%. Adapun 21% pemasar akan meningkatkan belanja digital marketingnya sekitar 25 hingga 50%. Hanya 7% pemasar yang mengaku akan meningkatkan belanja digital marketing mereka hingga lebih dari 50%. Sebaliknya, ada 24% pemasar mengaku tidak akan meningkatkan belanja digital marketing mereka di tahun 2017.