Konsistensi Branding Guinness Lewat Musik

Sebagai upaya membangun relevansi value brand, Guinness meluncurkan kampanye terbarunya yakni Guinness Amplify Music Made of More pada Kamis (2/10). Kampanye ini menggandeng produsen musik Indonesia Musica Studio dan produser rekaman asal Inggris Steve Lilywhite. Tidak hanya di Indonesia, kampanye yang baru dieksekusi tahun ini juga dijalankan di 14 negara lain dimana Guinness dipasarkan.

Diakui Direktur Pemasaran Guinness Indonesia, Herman Sulina, tema musik sengaja dipilih karena sejalan dengan value brand. “Guinness dan musik dari dulu sudah mengakar, logo kami pun berlambang alat musik. U2 adalah salah satu talent yang lahir dari ajang pencarian bakat yang disponsori oleh Guinness. Jadi dari dulu sampai sekarang secara global Guinness dan musik adalah satu kesatuan,” ungkapnya kepada MIX Marcomm yang ditemui seusai konferensi pers.

Menurutnya, kegiatan bertema serupa sebenarnya pernah diadakan tiga tahun yang lalu. “Kami pernah membuat event bertema musik juga di tahun 2009 namanya Super Band, yang melibatkan band Indonesia seperti Ipank. Namun hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi karena pada waktu itu kami belum mengerti kondisi, kami tidak menggandeng partner yang hebat seperti Musica Studio,” imbuhnya.

Belajar dari pengalaman tersebut, Guinness mengganti kampanye bertema musik ini menjadi Guinness Accoustic, yaitu pertunjukkan musik dari band-band Indonesia. Untuk lebih menciptakan engagement audiens, Guinness mengganti lagi kampanye yang bertemakan musik ini menjadi Amplify Music Made of More yang salah satu programnya adalah ajang pencarian bakat.

“Sepertinya kalau kasih hiburan saja semua orang bisa mendatangkan band. Kami ingin melakukan yang berbeda tetapi masih sejalan dengan musik. Kami ingat Indonesia punya talent yang potential. Ini adalah suatu opportunity untuk mengembangkan kampanye kami,” ujarnya.