59% Orang Indonesia Tidak Sarapan

Data BPS tentang Survei Sosial Ekonomi Nasional--yang digelar setiap
tahunnya--menunjukkan bahwa 20 tahun lalu pengeluaran rumah tangga untuk makanan jadi mencapai 3 persen. Saat ini, jumlah tersebut tumbuh pesat menjadi lebih dari 20 persen.

family breakfast SARAPAN - Penelitian membuktikan bahwa 16,9 %- 59 % anak sekolah, remaja, dan orang dewasa di Indonesia tidak sarapan

Pengeluaran rumah tangga untuk makanan jadi itu, menurut Prof. Dr. Ir.
Hardinsyah, MS selaku Ketua Umum PERGIZI PANGAN dan Guru Besar
Fakultas Ekologi Manusia IPB, antara lain untuk konsumsi sarapan,
makan siang, makan malam, maupun snack.

Makanan jadi yang paling sering dibeli oleh rumah tangga Indonesia
adalah makanan jadi berbasis tepung-tepungan seperti mie, roti, dan
biskuit, makanan jadi berbasis minyak atau gorengan; serta makanan
jadi berbasis manis, termasuk minuman.

Ironisnya, penelitian membuktikan bahwa 16,9 %- 59 % anak sekolah,
remaja, dan orang dewasa di Indonesia tidak sarapan. Bahkan, khusus
anak usia sekolah, 44,6 % anak sekolah yang sarapan memiliki kualitas gizi sarapan yang kualitas rendah.

Oleh karena itu, pada event Jakarta Food Editor's Club (JFEC) Gathering, Unilever berbagi informasi seputar makanan, minuman, nutrisi, dan gaya hidup. Kali ini, JFEC mengusung tema "Anak Tidak Sarapan, Hambat Masa Depan", dengan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dan Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi, Psikolog Anak dan Remaja, Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.

Melalui event tersebut, Unilever mengajak food editors untuk turut menyerukan pentingnya sarapan dini guna mengantar anak-anak meraih masa depannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)