Beberapa tahun kemudian, penjualan Vaio mulai menurun karena ketatnya persaingan dan pergeseran pasar ke perangkat mobile. Pada tahun 2014, Sony akhirnya menjual bisnis PC Vaio ke Japan Industrial Partners untuk mengurangi kerugian finansialnya (The Verge, 2014). Meskipun merek ini masih ada, Vaio tidak pernah kembali ke masa kejayaannya.
Keputusan ini menjadi salah satu contoh bagaimana pilihan bisnis yang diambil dalam satu momen dapat berujung pada kesempatan yang hilang. Jika Sony menerima tawaran Jobs, mungkin Vaio akan memiliki keunggulan berbeda dan tetap menjadi pemain utama di industri komputer pribadi.
Kisah ini menunjukkan bahwa dalam dunia bisnis, keberanian untuk bereksperimen dan mempertimbangkan strategi jangka panjang bisa menjadi faktor penentu kesuksesan atau kegagalan. Walaupun upaya kolaborasi antara Sony Vaio dan Mac OS akhirnya tidak terwujud, pengalaman ini tetap menjadi pelajaran berharga bagi banyak perusahaan dalam mengambil keputusan strategis di masa depan.
*DAFTAR PUSTAKA*
The Verge. (2014). Sony Vaio and Apple’s missed opportunity. Retrieved from https://www.theverge.com/2014/2/5/5380832/sony-vaio-apple-os-x-steve-jobs-meeting-report
Page: 1 2Lihat Semua
MIX.co.id – Paramount Land kembali hadir ke tengah masyarakat dengan beragam produk unggulan dan promo…
Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma (kanan) dan Head…
MIX.co.id – SUSE, perusahaan global dalam solusi open source, menjalin kemitraan strategis dengan PT Innovation…
MIX.co.id - Ajinomoto Indonesia mengajak para ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di 15 kota besar…
MIX.co.id - Asuransi Astra menggelar Media Workshop bertajuk "Menjadi #PerempuanBermakna Menggali Kekuatan dan Kesejahteraan Diri",…
MIX.co.id - Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, P&G Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan…