Inovator di Balik Sukses Metode Mahdian Klem

Bicara tentang pasar khitan atau sunat di Tanah Air, kita tak bisa lepas dari inovator yang satu ini, dr. Mahdian Nur Nasution. Melalui bisnis yang dibangunnya pada Desember 2006, Rumah Sunat dr. Mahdian, ia berhasil memperkenalkan teknologi khitan modern terbaru, Metode Mahdian Klem.

Mengusung teknologi khitan modern tersebut, dr. Mahdian mampu mengubah persepsi anak dan orangtua bahwa rumah sunat serta proses sunat menyakitkan dan menyeramkan. Ia pun sudah dikenal sebagai praktisi yang pertama kali memperkenalkan Metode Klem di Indonesia. Bahkan, metode baru Mahdian Klem buatannya, tercatat sudah mengantongi rekomendasi WHO sebagai metode sunat yang aman dan menyenangkan.

Mengusung metode Mahdian Klem, Rumah Sunat dr. Mahdian juga berhasil melakukan ekspansi bisnis ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, jumlah Rumah Sunat dr. Mahdian sudah mencapai 43 cabang, yang sebagian besar dilengkapi dengan fasilitas unggulan, seperti ruang tindakan yang nyaman bagi anak, dekorasi modern dengan dilengkapi playground, free Wifi, dan Virtual Realty. Bahkan, mulai tahun ini, dr. Mahdian memilih strategi kolaborasi bersama Kimia Farma untuk memperluas bisnis Rumah Sunat dr. Mahdian.

Diungkapkan dr. Madhian, sejak September 2017, Rumah Sunat dr. Mahdian telah mengkampanyekan program ‘Sunat Tanpa Suntik’. “Hingga tahun ini, kami telah melayani lebih dari 20.000 pasien setiap tahunnya. Tentu saja, metode yang digunakan adalah Mahdian Klem yang sudah direkomendasikan oleh WHO dan buatan anak bangsa,” katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan, Metode Mahdian Klem memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode sunat konvensional. Selama ini, sunat konvensional memerlukan persiapan peralatan maupun tenaga medis lebih banyak. Selain waktu pengerjaan lama, ada risiko infeksi dan komplikasi lebih besar dan waktu penyembuhan Iuka juga relatif lebih lama.

”Sementara itu, sunat modern dengan Metode Mahdian Klem tercatat lebih praktis, karena proses sunat yang lebih mudah dan cepat. Selain itu, perdarahan minimal, tanpa jahitan, proses penyembuhan luka lebih cepat, serta lebih higienis dan aman,” paparnya.

Diakuinya, sebelum Mahdian Klem dikembangkan, semua klem yang ada dan digunakan di Indonesia adalah produk impor buatan luar negeri, antara lain Malaysia dan Turki. Selain masalah biaya, bentuk dan kualitas klem impor ini dirasakan kurang sesuai dengan anatomi penis anak-anak Indonesia.

”Oleh karena itu, kami menghadirkan Mahdian Klem yang sudah disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia pada umumnya. Desainnya pun dirancang dengan lebih memperhatikan kemudahan aplikasi, keamanan, dan kenyamanan anak,” katanya.

Berkat inovasinya itu, dr. Mahdian pun dipercaya menjadi salah satu pembicara pada konferensi bergengsi, “1st Malaysian International Circumcision Conference 2020” pada awal September 2020, di Malaysia. Melalui konferensi virtual tersebut, dr. Mahadian berbagi tentang inovasi yang berhasil ia lahirkan, Metode Mahdian Klem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)