Duet Kyle dan Kane Membangun Bisnis Cafe

Membangun bisnis kuliner atau cafe mungkin hal biasa. Namun, tidak bagi kakak-beradik, Kyle Kusumo dan Kane Kusumo. Menjadi tak biasa, karena keduanya membangun bisnis Tantular Cafe  sejak duduk di bangku SMA. Jika di usia itu tak sedikit anak muda memilih gandrung dengan online games, Kyle yang kini berusia 21 tahun dan Kane berusia 19 tahun, justru berduet dan menyibukkan diri  dengan passion kulinernya.

Jadilah, akhir 2015 lalu, Kyle dan Kane memutuskan untuk menghadirkan Tantular Cafe di kawasan Jakarta Barat, persis dekat rumahnya di area Kedoya. Jika Kyle memilih posisi Director, maka sang adik, Kane, menempati posisi sebagai Marketing and Operational Manager Tantular Cafe.

Didukung ayah dan ibunya yang suka memasak, Tantular Cafe hadir dengan konsep "Bangga Indonesia". Melalui konsep itu, Tantular Cafe menyajikan aneka menu khas Indonesia. Sebut saja, Bubur Manado, Soto Kwali, Pecel Keraton, dan Nasi Goreng Kampung yang merupakan menu andalan Tantular Cafe. Selain itu, ada juga menu minuman andalan, seperti Therapy Juice dan kopi Oraturu.

Diceritakan Kyle, Tantular Cafe yang menyasar segmen muda dan keluarga ternyata direspon positif oleh market. Lantaran tempatnya yang kecil dan berada di dalam komplek, akhirnya keduanya memutuskan untuk memindahkan Tantular Cafe ke lahan yang lebih luas dan strategis.

"Sejak akhir 2018, Tantular Cafe pindah ke Jalan Pensanggrahan. Di sana,Tantular Cafe hadir dengan lahan yang lebih luas dan strategis karena berada di jalan raya. Selain untuk menampung pengunjung yang lebih banyak, kepindahan ini juga untuk mencapai target bisnis kami ke depannya," papar Kyle pada hari ini (23/2), di Jakarta Barat.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tempat baru tersebut terdiri dari empat lantai, dimana lantai pertama diisi oleh Tantular Cafe berkapasitas 50 orang. Sisa tiga lantai, akan dikembangkan untuk co-working space, entertainment, dan games center. "Rencanya, kami juga akan mengembangkan bisnis clothing line, catering, hingga ekspansi dengan menambah gerai baru di daerah Bali," papar Kyle.

Meski sibuk berbisnis cafe, keduanya tetap serius berkuliah. Jika Kyle mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Multimedia Nusantara, maka Kane mengambil jurusan Marketing di Binus. Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab pun disesuaikan dengan jurusan studi yang mereka ambil. Kyle misalnya, bertanggung jawab pada konsep cafe, desain, hingga pengembangan bisnis.

"Saya sendiri, setiap harinya datang ke cafe untuk mengontrol operasional cafe, karena kuliah saya dekat dengan lokasi cafe. Termasuk update menu, marketing, dan pemilihan human resources, juga menjadi tanggung jawab saya," timpal sang adik, Kane.

Sejumlah upaya pemasaran dan komunikasi dirancang keduanya. Mulai dari pendekatan Public Relations (PR) dengan mengundang media untuk food testing, kampanye di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Youtube, hingga diskon promo. "Kami juga rutin menghadirkan live music setiap Sabtu serta event nobar (Nonton Bareng). Misalnya, besok, akan ada nobar pertandingan Manchester United VS Liverpool," tutur Kane, kelahiran 15 Mei 2000 silam

Sejumlah kemudahan juga ditawarkan Tantular Cafe melalui pembayaran yang dapat dilakukan dengan uang elektronik, seperti T-Cash, Ovo, hingga Go-Pay. "Kami juga sudah bekerja sama dengan layanan Grab-Food dan Go-Food untuk menjangkau konsumen yang tidak sempat datang ke gerai Tantular Cafe," jelas Kyle, kelahiran 3 Juli 1998 silam menutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)