MIX.co.id - Didirikan pada 1976, SABIC mampu menjadi perusahaan bahan kimia global yang terdiversifikasi dan berkantor pusat di Riyadh, Arab Saudi. SABIC juga sudah beroperasi di lebih dari 50 negara, dengan memproduksi berbagai produk, seperti bahan kimia, komoditas, plastik berkualitas tinggi, nutrisi pertanian, dan logam.
Di Indonesia, SABIC dipimpin oleh Fransisca Kristanti Mujiono, yang akrab disapa Tanti. Menjabat sebagai Country Leader and Business Development Manager Petrochemicals untuk SABIC Indonesia, Tanti memulai perjalanan karirnya sebagai akuntan di SABIC pada 2006, tahun yang sama ketika SABIC mendirikan kantornya di Indonesia.
Saat ini, ia memegang peran penting dalam mengarahkan dan menjalankan startegi bisnis petrokimia di Indonesia, termasuk memberikan lingkungan kerja yang mendukung bagi timnya untuk berkembang.
Di tengah puncak pandemi misalnya, Tanti dan timnya bekerja sama dengan pelanggan di Indonesia mengirimkan bahan-bahan untuk mendukung produksi lebih dari 5 juta alat tes Covid-19, untuk digunakan oleh paramedis di garda terdepan di seluruh dunia.
Selain itu, melalui Palang Merah Indonesia, SABIC juga menyumbang Rp 869 juta atau US$ 60.000, yang dikontribusikan untuk pendistribusian paket kebersihan pribadi, termasuk sabun dan pembersih, kepada lebih dari 250.000 keluarga berpenghasilan rendah di Jakarta, Bekasi, dan Bogor, serta disinfeksi rumah tangga di Jakarta pada tahun 2020.
Tak hanya berperan di masyarakat, di bawah kepemimpinannya, SABIC Indonesia juga mewujudkan peluang dalam menumbuhkan dan mengembangkan karir, praktik inklusif, serta kepemimpinan suportif. “Saya bangga dengan kenyataan bahwa perusahaan menawarkan pekerjaan berdasarkan kompetensi, prestasi, dan kecocokan 'terbaik' melalui proses peninjauan yang ketat. Selain itu, tidak ada perbedaan dalam gaji berdasarkan gender,” ceritanya.
SABIC juga memberikan kesempatan bagi karyawan wanita untuk berkontribusi dalam membuat kebijakan dan pengembangan bagi wanita di perusahaan melalui SHE (SABIC Women's Network), sebuah komunitas global yang memberdayakan karyawan wanita untuk menjadi pemimpin. Melalui jaringan tersebut, karyawan wanita berkumpul dan mendiskusikan kesetaraan gender dan praktik terbaik, serta memengaruhi kebijakan di dalam perusahaan. Di Asia Pasifik, lebih dari 30 persen karyawan wanita SABIC, termasuk Tanti, memegang posisi kepemimpinan.
“Peluang besar tidak datang setiap hari. Untuk itu, tumbuhkan sikap ulet dan manfaatkan setiap kesempatan yang datang, serta kemauan untuk terus belajar. Kemauan untuk terus belajar sangatlah penting, termasuk kemauan untuk belajar dari teman dan terbuka terhadap ide dan perubahan baru. Anak-anak muda juga harus berani menawarkan ide-ide mereka dan menyuarakan apa yang mereka yakini, karena hal tersebut merupakan kunci dalam mendorong kreativitas dan inovasi,” saran Tanti.
