Bergabung sejak 2001, Glenn Noya merasa karirnya di PT Amerta Otsuka Indah memberi 'nilai' lebih baginya. Karena selain 'menjual' produk, di sini ia juga sekaligus memperkenalkan dan mengedukasi konsumen tentang konsep kesehatan. Berkarir di Otsuka sangat challenging baginya, katanya.
“Secara pribadi, saya suka karena yang saya jual tidak produk, melainkan konsep kesehatan. Jadi selain bekerja, saya juga membantu orang untuk lebih mengenal dan mengerti tentang kesehatan. Ini yang membuat karir di Otsuka berbeda dengan di perusahaan lain. Jadi ada nilai lain yang saya berikan, yaitu membantu orang mengenal kesehatan,” ungkap Glenn, Headof CSR & Media Relation Corporate Communication Dept. PT Amerta Indah Otsuka dalam kunjungannya ke kantor SWA Media Group.
Dari ketiga brand Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, dan Ionessence), katanya, Pocari Sweat adalah brand yang paling challenging. Ia bercerita, sejak 2001 ia bergabung di Otsuka, ia merasakan sulitnya memperkenalkan Pocari Sweat ke konsumen. Kebanyakan konsumen tidak menyukainya saat itu, karena belum mengerti tentang fungsi produknya untuk kesehatan.
“Pada 2004 benar-benar menjadi momentum bagi Pocari, yaitu ketika wabah demam berdarah cukup besar melanda, kami tidak tahu tiba-tiba saja dokter dan farmasi saat itu menyarankan untuk minum Pocari Sweat. Mulai dari situ masyarakat mengerti manfaat Pocari Sweat untuk kesehatan. Dan pada tahun 2006 pasar isotonik menjadi besar di Indonesia,” tutur Glenn.
Dia menekankan bahwa berkarir di Otsuka sangat challenging karena harus bekerja dua kali lipat. “Maksudnya, ketika orang belum mengerti tentang kesehatan kita harus menjelaskan sampai mereka mengerti. Setelah itu, baru kita masuk ke edukasi produk. Di sisi lain, kami juga terus berinovasi untuk ketiga brand Otsuka di Indonesia. Sehingga konsumen semakin mengenal fungsi produk kami bagi kesehatan,” pungkas Glenn.
