Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan pada awal 2018 masih di bawah kalangan laki-laki. Jika TPAK laki-laki mencapai 83,01 persen, maka TPAK perempuan hanya 55,44 persen.
Meski TPAK perempuan sudah di atas 50 persen, namun peran perempuan di dunia kerja seringkali disepelekan. Kesenjangan gender masih sering terjadi di dunia kerja. Banyak yang berpendapat bahwa sebaiknya perempuan tidak bekerja, karena dianggap bahwa laki-laki yang sepatutnya bekerja di luar rumah sebagai tulang punggung keluarga.
Kendati demikian, seiring berkembangnya zaman, peran emansipasi perempuan semakin berhasil mendobrak anggapan tersebut. Saat ini, peran perempuan bukan hanya mengurus anak dan suami di rumah, tetapi perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk bekerja dan memilih bidang profesi sesuai yang diinginkan.
Kini, bidang usaha yang di geluti perempuan pun tidak terbatas pada bidang yang sifatnya feminin. Sejumlah perempuan tercatat sukses berkecimpung dalam bidang usaha yang selama ini identik dengan kaum laki-laki.
Berikut ini adalah lima pelaku bisnis yang sukses menorehkan prestasi dan tak kalah dengan kaum laki-laki.
Pertama, Susi Pudjiastuti. Bernama lengkap Dr. (H.C.) Susi Pudjiastuti dan lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965, Susi bergerak di bidang kelautan dan industri penerbangan. Dia adalah Pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI
Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Pada tahun 2008, dia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Kedua, Maya Miranda Ambarsari. Perempuan bernama lengkap Maya Miranda Ambarsari SH M.I.B, ini lahir di Palembang, 9 juli 1973. Dia merupakan seorang sociopreuneur yang menggeluti bidang usaha yang selama ini identik dengan dunia pria. Maya adalah Pemilik dan President Director PT BATAMEC Shipyard (galangan kapal). Meski selama ini bisnis galangan kapal lebih didominasi kaum pria, namun tidak menjadi halangan bagi Maya untuk menggelutinya. Tak hanya Batamec, wanita lulusan Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia ini juga co-founder dan shareholder di Pertambangan Emas PT Merdeka Copper and Gold Tbk, Pemilik Ellioti Residence, yaitu guest house exclusif dan elegan yang terletak di lokasi strategis di kawasan Pondok Indah, Cipete dan Cisarua.
Ketiga, Noni Purnomo. Bernama lengkap Noni Sri Ayati Purnomo, B.Eng., MBA dan lahir pada 20 Juni 1969, Noni menggeluti bidang transportasi. Dia adalah Direktur Utama PT Blue Bird, Tbk. Noni juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Direksi beberapa anak perusahaan, di antaranya sebagai Komisaris Utama PT Pusaka Nuri Utama, PT Pusaka Bumi Transport, Direktur Utama PT Morante Jaya, PT Pusaka Satria Utama, dan PT Pusaka Bumi Mutiara.
Keempat, Dian Siswarini. Lahir di Majalengka 5 Mei 1968, Dian menggeluti bidang telekomunikasi. Dian adalah Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk. Dia merupakan perempuan pertama yang memimpin perusahaan telekomunikasi yang sudah terbuka untuk publik atau sudah melantai di bursa. Dian juga tercatat berhasil meraih Golden Globe Tigers Award for Women Leadership, juga masuk dalam daftar Forbes Asia's Power Businesswomen.
Kelima, Teresa Wibowo. Dia merupakan pimpinan Ruparupa.com, yang merupakan saluran omni e-commerce terbesar di Indonesia, melibatkan lebih dari 300 toko Kawan Lama Retail yang tersebar di 41 kota di Indonesia dengan lebih dari 60 ribu jenis produk. Perusahaan e-commerce milik Grup Kawan lama tersebut berfokus pada bisnis retail dan membawahi sejumlah anak perusahaan antara lain Ace Hardware, Informa Furnishings, dan Toys Kingdom.