Menjadi “bunga” di tengah industri yang dipenuhi kaum pria—industri logistic—Ivy Kamadjaja sama sekali tak pernah mempersoalkannya. Itu sebabnya, ketika sang ayah sebagai pendiri perusahaan logistic Kamadjaja memintanya untuk turut membesarkan Kamadjaja Logistics, Ivy langsung menyetujui. Posisinya yang tengah menikmati dunia marketing di Bank BCA, akhirnya ia lepas.
Ivy Kamadjaja, Chief Marketing Officer PT Kamadjaja Logistics
Setelah dua tahun berkarir di BCA sebagai Marketing Executive, pada tahun 1998—persis di masa kerusuhan dan resesi—Ivy mendapatkan tugas berat dari orang tua. Yakni, mempertahankan sekaligus membesarkan Kamadjaja Logistics. Alumnus University of Technology Sidney jurusan Marketing and Management itu, langsung didaulat untuk memimpin operasi perusahaan dengan jabatan Chief Operating Officer.
Berduet dengan sang kakak, Ivan Kamadjaja yang menjabat Chief Executive Officer PT Kamadjaja Logistics, Kamadjaja mampu tumbuh menjadi perusahaan logistic terbesar yang menawarkan end-to-end solution untuk total supply chain di Indonesia. Selain itu, Kamadjaja sudah memiliki 20 titik distribution center yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak mengherankan, jika klien kakap seperti Nestle, Unilever, Holcim, Arnott’s, dan Daikin, telah mempercayakan logistic mereka kepada Kamadjaja. Bahkan, keduanya optimis pertumbuhan bisnis Kamadjaja dapat tumbuh 30% di tahun 2015 ini.
Selanjutnya, pada Mei 2013, berangkat dari latar belakang pendidikannya, Ivy dipercaya menempati posisi Chief Marketing Officer. Bermodalkan pendidikan dan pengalamannya di BCA, Ivy mengaku tengah melakukan upaya marketing yang massif guna membangun brand image Kamadjaja. “Tak banyak masyarakat yang tahu bahwa Kamdjaja merupakan perusahaan logistic yang menawarkan end-to-end solution,” kata Ivy.
Memanfaatkan momentum peluncuran fasilitas logistic baru Kamadjaja seluas 18 hektar, K-Log Park, yang berada di kawasan Cibitung, Ivy mulai melancarkan strategi Public Relations (PR). Kali ini, Ivy menggelar program Warehouse Tour untuk sejumlah media nasional. “Melalui Warehouse Tour, kami ingin memperkenalkan kepada media tentang fasilitas logistic terbaru dari Kamadjaja. Termasuk, menunjukkan simulasi bagaimana barang mulai diterima hingga disimpan di warehouse kami. Kami juga akan melakukan warehouse tour ini kepada customer,” urainya.
Strategi marketing lainnya yang dilancarkan Ivy adalah mengembangkan bisnis ke fasilitas warehouse Chill dan Frozen untuk kategori produk frozen food misalnya—yang notabene kini tengah bertumbuh pesat. “Kami sudah punya captive market yang berpotensi untuk digarap. Antara lain, Unilever dengan produk es krimnya,” tutup Ivy.
