Liem Lie Sia adalah sosok perempuan yang tercatat sukses membangun bisnis asuransi di Indonesia. Berkat agensi asuransi yang dibangunnya pada 2005 lalu, BUSS (Bangun Usaha Sukses Sejahtera), Lie Sia berhasil menjadi salah tokoh wanita di Indonesia yang tergabung dengan organisasi asuransi bergengsi di dunia, MDRT (Million Dollar Round Table). Bahkan, ia bersama BUSS juga tercatat sebagai orang yang pernah mendapatkan 22 kali bintang di MDiT (Million Dollar Income Team), karena dinilai mampu memperoleh penghasilan satu miliar per tahun.
Diceritakan Lie Sia, sebelum mendirikan BUSS, ia memulai karirnya sebagai karyawan di perusahaan asuransi. Selama menekuni industri asuransi, Lie Sia melihat peluang besar di sana. "Produk asuransi tidak bergantung dengan situasi ekonomi dan politik di suatu negara. Selain itu, produk asuransi dibutuhkan oleh seluruh segmen masyarakat. Di Indonesia sendiri, penetrasi pasar asuransi masih sangat rendah. Ini yang membuat peluang bisnis di dunia asuransi Indonesia masih terbuka lebar," katanya beralasan.
Setelah menekuni industri asuransi, akhirnya ibu tiga anak (Vincent Sontani, Christian Sontani, dan Cindy Sontani) itu memutuskan untuk membangun bisnis sendiri pada 2005, BUSS, yang hanya memasarkan produk asuransi Allianz. Berawal dari 11 orang, BUSS pun menjelma menjadi kerajaan bisnis Lie Sia dengan jumlah tim yang kini mencapai lebih dari 13 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tak hanya jumkah tim, pendapatan BUSS pun kian meroket. Total premi yang dicetak BUSS pada akhir 2019 lalu misalnya, mampu tembus Rp 1 triliun. Tak heran, jika 2020, ia optimistis total premi BUSS bisa mencapai Rp 1,7 triliun. "Pendapatan pribadi saya pun terus meningkat, dari yang awalnya hanya Rp 30 jutaan per bulan, saat ini sudah menjadi Rp 2 miliar per bulan," akunya.
Diakui Lie Sia, "Menjalankan bisnis asuransi tidak selalu mulus. Meski sejak awal kami terus bertumbuh, namun pada tahun 2015 hingga 2018, kami mengalami penurunan sekitar 1-2%. Ini bukan karena faktor eksternal, tetapi karena faktor internal lantaran tim terlena dengan zona nyaman mereka. Tahun 2019, kami mengalami titik balik dengan bertumbuh 25-27% dibandingkan 2018."
Demi mencapai target tersebut, Lie Sia makin massif menyasar segmen millennials. Salah satu caranya, pada hari ini (29/2), ia menghadirkan kantor pusat BUSS berkonsep Open Working Space dan bernuansa kekinian yang selaras dengan gaya millennials. "Tren ke depan, millennials akan memimpin. Dan, bisnis akan lebih maju jika anak-anak muda atau millennials menyukai. Oleh karena itu, kami akan serius menggarap millennials. Saat ini, dari 13 ribu anggota tim BUSS, 50%-nya adalah millennials," urainya.
Guna mendekati millennials, lanjut Lie Sia, BUSS memilih pendekatan offline melalui agen dan online melalui aktivasi di Instagram. BUSS juga memiliki partner public figure, seperti Restu Sinaga dan Alvin Adam, yang dapat berperan sebagai influencer.
"Komunikasi dan edukasi yang digunakan untuk mendekati millennials haruslah simple dan jujur. Sebab, mereka bisa langsung cross check melalui googling. Bahkan, setiap berkomunikasi dengan mereka dilengkapi dengan fakta dan data," tutupnya.