Misi Vera untuk Industri PR Indonesia

Karir Elvera N. Makki sejak lulus dari bangku kuliah memang tak lepas dari dunia Public Relations (PR). Berawal dari praktisi PR di Hotel Mulia Senayan, hingga kini menempati posisi Director-Country Head of Corporate Affairs Citi, Vera—demikian ia biasa disapa—begitu mencintai profesi PR-nya. Saking cintanya dengan dunia PR, ia pun memiliki misi untuk meningkatkan kompetensi para praktisi PR di Tanah Air agar dapat berstandard global. “Filosofi hidup saya adalah apa yang dapat saya berikan untuk Indonesia,” ucapnya.

Untuk itu, usai pada tahun 2010 berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh sertifikasi PR dari Accredited Business Communicators (ABC)--sebuah sertifikasi komunikasi berstandard global dari International Association of Business Communicator yang berpusat di San Francisco, Amerika—Vera berencana mendatangkan sertifikasi PR global tersebut ke Indonesia.

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah menuntut para praktisi PR di Indonesia untuk memiliki kompetensi berstandard global. Hal ini agar para praktisi PR di Tanah Air dapat bersaing dengan praktisi PR dari negara lain. Selain itu, saya juga ingin dunia komunikasi atau PR di Indonesia dapat berkembang dan dapat dilihat oleh dunia internasional,” papar Vera tentang objektif kehadiran ABC di Indonesia.

Rencananya, lanjut alumnus Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional itu, ABC chapter Indonesia akan melakukan kick-off pada Juli 2018 mendatang. Dan, Vera pun didaulat sebagai President International Association of Business Communicators (IABC)-chapter Indonesia. “Sertifikasi berstandard global ini akan menjadi pelengkap sertifikasi PR yang sudah ada di Indonesia,” lanjutnya.

Karir Vera di dunia PR rupanya terhitung beragam dari berbagai perusahaan besar dan multinasional. Mengawali PR di Hotel Mulia Senayan, ibu tiga anak itu kemudian melanjutkan karir PR-nya di Ogilvy PR Worldwide, Indo Pacific PR, Unilever, Fonterra Brands Indonesia, Mercedes-Benz Indonesia, hingga Citi.

Di tengah kesibukannya, istimewanya, Vera masih sempat mendirikan Taman Bacaan Anak Lebah pada November 2009. Misinya, untuk menanamkan kecintaan membaca bagi anak-anak Indonesia dimulai sejak usia dini. Salah satu programnya adalah menyumbangkan buku-buku cerita anak-anak secara gratis yang berfokus di bagian timur Indonesia.

Dalam kurun waktu lima tahun, Taman Bacaan Anak Lebah telah menjangkau ribuan anak di Pulau Lombok, Kepulauan Wakatobi, Pulau Saparua, Ambon (Maluku), Trenggalek (Jawa Timur), Pulau Seram, hingga Bintaro (Tangerang). Lebih dari 30 Taman Bacaan Anak Lebah telah ada di Indonesia. Saya pun melibatkan ratusan tutor dan sukarelawan dalam mengembangkan Taman Bacaan Anak Lebah ini,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)