Pandu Setio, Cinta Mati Sharp

Perkenalan pertama Pandu Setio dengan PT Sharp Electronics Indonesia adalah ketika ia dipercaya perusahaan Event Organizer tempatnya bekerja untuk menangani acara press conference Sharp. Sukses menggelar acara itu, pria yang pernah menjadi finalis "The Apprentice Indonesia" ini pun diajak Sharp untuk bergabung guna menangani PublicRelations (PR) internal Sharp.

Menerima tantangan Sharp pada 2006, sarjana Ekonomi lulusan Universitas Mercubuana ini mengaku Learning by Doing untuk menjalankan amanahnya sebagai PR People. "Di Divisi PR Sharp, saya belajar strategi PR, menulis, hingga membangun jejaring dengan wartawan," cerita Pandu.

Dua tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Supervisor PR & CSR (Corporate Social Responsibility) Sharp. Pada 2010, ia kembali dipromosikan menjadi AssistantManager PR & CSR Sharp. Pada tahun itu pula Pandu meraihBest Employee Sharp Indonesia dan berkesempatan berkunjung ke Jepang.

Pada 2012, karir pria pecinta traveling, diving, hiking, dan Yoga itu didaulat untuk menjadi Manager PR & CSR Sharp. Pada 2014, di bawah Brand Strategy Group Division Sharp, tanggung jawab Pandu makin banyak, yakni, menangani PR, CSR, brand activation, dan strategi digital Sharp.

Promosi demi promosi yang diraih Pandu tentu saja tak lepas dari kinerjanya dalam membesut program PR, CSR, maupun Promosi. "Setiap program promosi yang kami rancang dan eksekusi harus berujung pada penjualan. Contohnya, program promosi untuk produk baru Sharp, Ultra Sonic Washer, penjualannya tercatat bagus," akunya.

Paling anyar, dua program Sharp yang dibesut Pandu memetik penghargaan. Untuk program CSR-nya, Sharp meraih Indonesia’s "Best Corporate Social Iniatives 2016" dari Majalah MIX untuk kategori Cause Promotional/Social Campaign. Adapun untuk program brand activation-nya, Sharp meraih penghargaan "The Most Experiential Brand Activation 2016" kategori The Best Digital Activation.

"Ke depan, saya berharap dapat membawa corporate Sharp ke level yang lebih tinggi dan membuat brand-brand Sharp menguasai pasar, mengingat kompetisi di industri elektronik saat ini makin kuat. Untuk itu, dibutuhkan strategi marketing dan komunikasi yang unik serta networking dengan media," tutupnya. (Dwi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)