Tidak banyak ibu-ibu profesional yang senang turun ke pasar tradisional. Restu Pratiwi, Direktur Utama Yayasan Danamon Peduli, adalah salah satunya. Perempuan Jawa yang dibesarkan di Bandung ini mengaku sejak kecil menikmati acara berbelanja di pasar “becek”. Dan takdir sepertinya membawanya terus bersentuhan dengan dunia pasar tradisional.
Setelah melanglang buana berkarir sebagai socialdevelopment professional sejak 2008 di organisasi internasional seperti USAID, dan Lorax International Services, alumnus University of Hawaii di Manoa-Amerika ini pada 2014 menerima tantangan Bank Danamon untuk mengembangkan program Pasar Sejahtera.
Di bawah bendera Yayasan Danamon Peduli, lembaga yang mengeksekusi program-program SocialInitiative Bank Danamon, Restu dengan ketelatenannya mengeksekusi program Pasar Sejahtera, sebuah program untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional di Indonesia—agar penampilan dan pengelolaannya menjadi lebih modern, dan pedagangnya menjadi lebih sejahtera.
Ketelatenannya mengubah wajah pasar rakyat ini antara lain ditunjukkan lewat kehadirannya langsung di pasar becek di pelosok daerah untuk mengumpulkan insight dari para pedagang dan pengelola pasar. Dia juga turun langsung menginspeksi detail pasar untuk mengecek kesesuaiannya dengan standard pengelolaan SNI. Cobalah tanya tentang perkembangan pasar-pasar di Indonesia. Restu akan menjawabnya dengan rinci dan seksama, bahkan sampai harga-harga di sana.