“Menggabungkan berbagai kekuatan dan perbedaan BUMN supaya bisa menjadi sebuah ‘engine’ yang kuat buat negara baik dari sisi pembangunan, ekonomi, maupun sosial tanpa menghilangkan DNA masing-masing BUMN,” kata Devy W. Suradji, Staf Khusus Menteri BUMN Republik Indonesia tentang tantangannya bergabung dengan institusi Pemerintah yang mengatur Badan Usaha Milik Negara ini.
Devy adalah orang baru di Kementrian BUMN. Dia bergabung sejak Februari 2017. Pengalamannya di berbagai jenis institusi, dari mulai Non Government Organization (World Wild Fund, dan Panda Lestari), Badan Keselamatan & Kesehatan Kerja Nasional Indonesia, korporasi swasta (PT Tricon), hingga BUMN (PT Surveyor Indonesia), membuat Devy dinilai mumpuni untuk membantu Menteri Rini Suwandi.
Sebagai Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom), pada awalnya Devy diminta untuk membantu Menteri BUMN di bidang komunikasi. Namun dalam perjalanannya kemudian Devy diminta untuk menangani hubungan kelembagaan, konservasi sumberdaya alam, heritage, dan Rumah Kreatif BUMN. Devy sejatinya memang seorang environmentalist. Alumni Institut Pertanian Bogor ini mengambil bidang keahlian Enviromental Health Management di New Haven University, Connecticut USA.
Ditanya tentang tantangan menangani komunikasi BUMN, menurut Devy, dibutuhkan kesabaran. “Menyatukan kebutuhan komunikasi yang mungkin tidak selaras baik timing maupun konten, atau bahkan bertabrakan message sangatlah tidak mudah. Belum lagi, setiap BUMN memiliki geografis dan team yang berbeda karakternya,” kata salah satu juri Indonesia PR of The Year 2017 ini.