“The Best Public Relations (PR) adalah Consumer”, demikian kalimat kunci yang dituturkan Chairul Tanjung, CEO of CT Corp dan Former Coordinating Minister of Economics of Indonesia, pada ASEAN Public Relations Regional Conference hari ini (22/9), di Bali. Ia pun sangat yakin, jika consumer happy, maka dengan sendirinya atau tanpa diminta, mereka akan membagi sekaligus mem-viralkan kepuasan mereka kepada komunitas mereka.
Filosofi Chairul Tanjung seperti itu bukanlah tanpa alasan. Mengingat, semua bisnis CT Corp berbasis consumer. “Sejak awal saya membangun bisnis ketika masih kuliah di Universitas Indonesia, saya selalu berorientasi pada consumer atau konsumen. Beruntung, saya memulai bisnis sejak muda, meski dengan keterbatasan modal. Saya jual apa saja yang saya bisa jual ke teman-teman kampus. Saat itu, saya sebagai boss, karyawan, sekaligus office boy. Akhirnya, berawal dari nothing, pada usia 36 tahun saya telah menjadi something,” papar Chairul Tanjung.
Kini, Chairul Tanjung dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia yang sukses “mengguritakan” bisnis CT Corp di enam kategori industri. Keenam kategori industri yang berbasis consumer tersebut adalah financial services (seperti Bank Mega), media (seperti TransTV, Trans7, dan TransVision), ritel (seperti Carrefour dan Metro), tour & travel, fashion, dan property (seperti The Trans Hotel).
Dipaparkan Chairul Tanjung, ada tiga kunci suskes yang membuat bisnisnya berhasil sekaligus beranak pinak. Ketiganya adalah Opportunity (peluang), Trust (kepercayaan), serta Network/Communication (jejaring dan komunikasi).
#1 Opportunity
Diceritakan Chairul Tanjung, ia menjadi orang yang paling beruntung karena lahir di Indonesia. Mengapa? Sebab, menurutnya, Indonesia adalah the island of opportunity. Lantaran, Indonesia memiliki lebih dari 250 juta penduduk dengan lebih dari 50% adalah segmen anak muda atau millennial, yang notabene adalah usia produktif. “Pasar yang menjanjikan tentunya bagi para pelaku bisnis seperti saya,” tegasnya.
Selain itu, menurut Chairul Tanjung, Indonesia juga didominasi oleh new rich people (orang kaya baru). Dan, salah satu karakter dari segmen new rich people adalah mereka lebih banyak melakukan konsumsi dibandingkan menabung. “Tak heran, jika konsumsi domestik kita memiliki kontribusi sebesar 60% terhadap GDP Indonesia,” ucapnya.
#2 Trust
Diyakini Chairul Tanjung, trust atau kepercayaan merupakan elemen yang sangat penting dalam membangun bisnis. Begitu juga dalam membangun komunikasi ke seluruh stakeholders. Bagi CT Corp yang memiliki kerja sama atau sinergi dengan perusahaan-perusahaan berskala global dan multinasional, maka trust sudah tidak bisa ditawar lagi. “Oleh karena itu, cara kami menciptakan trust adalah melalui story value yang kami miliki,” katanya.
#3 Network/Communication
Sebagai perusahaan yang berbasis consumer centric, diungkapkan Chairul Tanjung, maka konsumen adalah “hati” dari bisnis CT Corp. Terlebih, Indonesia sangat didorong oleh konsumsi domestik, di mana 60% konsumsi domestic menyumbang GDP Indonesia. “Kami menjalankan bisnis CT Corp sebagai consumer company. Oleh karena itu, konsumen sangat penting dan segalanya bagi bisnis kami,” tegasnya.
Untuk mengkomunikasikan sekaligus membangun brand awareness dari CT Corp, lanjut Chairul Tanjung, maka sejumlah media konvensional dan digital yang dimiliki CT Corp dimanfaatkan. Meski demikian, diyakini Chairul Tanjung, langkah tersebut tidaklah cukup. “Kami juga membangun komunitas maupun membangun ekosistem yang terintegrasi dari seluruh bisnis CT Corp,” terangnya.
Ia mencontohkan, jika seorang konsumen memiliki produk financial services dari CT Corp, misalnya kartu kredit, maka dengan kartu kredit itu, mereka akan memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai keistimewaan. Sebut saja, diskon khusus untuk produk-produk yang ada di bawah bendera CT Corp, termasuk memperoleh diskon untuk menyewa kamar di The Trans Hotel.
Chairul Tanjung pun mengingatkan bahwa saat ini perilaku konsumen juga mengalami perubahan, terutama di segmen anak muda atau generasi Y atau millennial. Mereka hidup dalam media digital. Oleh karena itu, komunikasi bisnis yang dirancang oleh CT Corp juga harus berubah. “Kami harus menyikapi perkembangan teknologi baru. Sebab, perkembangan teknologi baru mampu mendorong revolusi industri 4.0,” pungkasnya.
Selain itu, ia pun menyarankan, agar para pelaku bisnis harus memahami people by people atau orang demi orang. “Pelajari dan pahami petul karakteristik mereka, kebutuhan mereka, dan semua hal secara custom. Semua itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan big data,” tutup Chairul Tanjung yang menyebutkan bahwa ke depan, kompetisi bisnis akan mejadi unpredictable.