Hari Osteporosis Nasional memang tak bisa lepas dari kampanye “Sepuluh Ribu Langkah” milik Anlene. Maklum saja, PT Fonterra Brands Indonesia—produsen Anlene—merupakan pihak yang me-lobi pemerintah untuk menjadikan Hari Osteoporosis sebagai Hari Nasional di Indonesia. Sejak 2002 hingga sekarang, jadilah 20 Oktober ditetapkan sebagai Hari Osteoporosis Nasional.
Tak hanya identik sebagai brand pencegah osteoporosis sekaligus kampanye “Sepuluh Ribu Langkah”, konsistensi Anlene menggelar perhelatan tahunan Hari Osteoporosis Nasional berhasil menyabet penghargaan “Indonesia Public Relations Program of The Year 2012” untuk kategori Social Campaign.
Marketing Director PT Fonterra Brands Indonesia Vienno Monintja: "Koordinasi antar-tim menjadi faktor penting dalam merumuskan konsep sekaligus mengeksekusi program".
Tantangan utama menggelar perhelatan tahunan tersebut adalah inovasi pada setiap event. Arief Tjakraamidjaja, Marketing Manager Anlene, mengatakan, tiap tahunnya Anlene memang menghadirkan tema dan inovasi yang baru. Perayaan Hari Osteoporosis 2012 kali ini, Anlene mengusung tema “Anlene Indonesia Bergerak – Dua Minggu untuk Esok Lebih Baik.”
“Nah, mulai tahun ini, inovasi yang kami tawarkan adalah gerakan Osteodance. Jadi, di Osteodance ada gerakan dansa sehat, yang juga dapat mengurangi risiko osteoporosis. Gerakan Osteodance tersebut juga untuk membidik pasar usia muda. Sebab, dibandingkan dengan gerakan melangkah atau senam, untuk masuk ke pasar anak muda lebih mudah lewat gerakan dansa,” terang Arief.
Selain konsistensi yang dibarengi dengan inovasi, kunci keberhasilan Anlene memasyarakatkan Hari Osteoporosis Nasional adalah kekompakan tim. Selain tim inti, yakni tim marketing Anlene, sejak awal program Hari Osteoporisis Nasional juga melibatkan banyak pihak. Mulai dari pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan; organisasi seperti Perosi (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia), Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia), dan IOF (International Osteoporisis Foudnation); partner dari agensi Public Relations, hingga partner dari agensi brand activation.
Menurut MarketingDirector PT Fonterra Brands Indonesia Vienno Monintja, koordinasi antar-tim menjadi faktor penting dalam merumuskan konsep sekaligus mengeksekusi program. “Untuk itu, kami selalu memposisikan diri sebagai strategic partner,” tegasnya.
Dalam perhelatan Hari Osteoporosis Nasional, kata Vienno, Anlene juga menggandeng brand lain yang memiliki visi dan misi yang sama. “Salah satu challenge untuk menyelenggarakan kegiatan akbar seperti ini setiap tahunya adalah pendanaan. Untuk itu, kami melakukan kerja sama dengan brand-brand lain untuk turut mensponsori program ini. Antara lain, Hypermarket dan brand FMCG lain telah bergabung,” ia bercerita.
Dituturkan Arief, latar belakang yang berbeda membuat tim Anlene lebih kaya. Artinya, masing-masing bisa berperan menyodorkan gagasan anyar nan segar untuk mensukseskan setiap kegiatan Anlene, termasuk perhelatan Hari Osteporosis Nasional. “Kami sangat terbuka satu sama lain. Atmosfer kerja Di Fonterra sangat kekeluargaan. Itu sebabnya, dari level bawah sampai atas bisa saling blend in. Bahkan, dengan CEO dan direktur pemasaran, birokrasi hampir tidak ada. Walhasil, keputusan bisa diambil dengan cepat,” ungkap Arief.
Hal senada diamini Helmy. Menurutnya, masing-masing divisi juga saling support. “Baik tim sales, trade marketing, hingga tim lainnya, turut mendukung program ini agar menjadi sukses. Suasana kerja yang diciptakan tidak tegang, melainkan santai, namun tetap serius,” katanya.
Tak cuma urusan kerja saja yang kompak. Untuk urusan hang out bareng pun, tim Anlene tercatat kompak. Misalnya, jika ada teman yang ulang tahun, mereka sering karaoke bareng. “Walaupun suara pas-pasan, yang penting kebersamaan. Kebetulan, tim kami masih muda-muda yang punya speed tinggi dan bisa diajak nongkrong bareng,” canda Arief.
