Kompetisi yang ketat di industri telekomunikasi membuat Tim Corcomm Telkomsel harus bergerak cepat dan kompak menjawab setiap tantangan memelihara nama besar Telkomsel. Tim ini harus kompak mengomunikasikan program-program yang diciptakan untuk membangun dan menjaga reputasi brand Telkomsel.
Menurut Head of Corporate Communications Division Telkomsel Ricardo Indra, kompetisi yang ketat di industri telekomunikasi membuat Tim Corcomm telco leading brand ini harus bergerak cepat dan kompak menjawab setiap tantangan dalam memelihara nama besar Telkomsel.
Ada program “Telkomsel Paling Indonesia” yang eksekusinya bersandarkan pada enam pilar (teknologi, sosial, pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan lifestyle). Eksekusinya dalam bentuk membangun BTS hingga desa-desa terpencil (teknologi), membangun akses digital (sosial), memberikan pelatihan reparasi hand phone untuk anak jalanan (pendidikan), membangun kemitraan dengan pemilik outlet, dealer, dan komunitas, dan membangun entreprenuership di kalangan kampus (ekonomi).
Melihat tantangan yang makin besar dalam mengkomunikasi program-programnya, menurut Hari Purwanto, setiap individu Tim Corcomm Telkomsel dituntut untuk tidak sekadar menjadi “mulut,” namun juga harus mampu menjadi “mata” dan “telinga” bagi perusahaan agar program komunikasi yang dirumuskan menjadi efektif dan akurat—lantaran tidak didasarkan atas asumsi semata. “Hal ini penting, karena reputasi sebuah brand dibangun atas dasar kepercayaan atau trust,” imbuh Hari.
Selain mengkomunikasikan program-program yang berada dalam umbrella “Telkomsel Paling Indonesia”, Tim Corcomm juga memiliki program Telkomsel Sahabat Pintar, dan Telkomsel Guruku. Agar fokus mendukung setiap aktivitas komunikasi program ini, Divisi Corcomm Telkomsel dibagi ke dalam tiga departemen, yaitu Departemen Strategic Communication yang dipimpin oleh Widya Granita, Departemen External Communication yang dipimpin oleh Hari Purwanto, dan Departemen Internal Communication yang dikepalai Yanto Santoso.