Keberhasilan ANTV menjadi TV nomor satu dari sisi kepermisaan, tak lepas dari kerja keras seluruh tim di dalamnya. Adalah tim Marketing Communications ANTV menjadi salah satu tim di balik sukses tersebut. Siapa saja mereka? Bagaimana sepak terjangnya?
Pada penghujung 2016 lalu ANTV akhirnya sukses menduduki posisi leader di industri stasiun televisi nasional. Kursi kepemimpinannya tersebut bahkan berlanjut pada 2017. Tak hanya merebut tingkat kepermisaan TV, pendapatan iklan ANTV pun melonjak berkali lipat—hingga Rp 200 miliar setiap bulannya.
Keberhasilan ANTV ini tak lepas dari kerja keras seluruh tim, termasuk tim Marketing Communication (Marcomm) ANTV. Tak kurang dari 80 awak tim berada di bawah komando Monica Desideria selaku General Manager Marketing Communication & Corporate Communication ANTV. Salah satu tugas Monica adalah men-deliver strategi sekaligus pemikiran yang dirumuskan di level manajemen yang dikepalai Otis Hahijary selaku Managing Director.
Menurut Monica, awalnya Divisi Marcomm ANTV hanya terdiri dari tim On Air Look & Brand Management serta tim Promo Off Air, Make Up, & Wardrobe. "Namun, perubahan tren dan market telah menuntut kami berubah. Oleh karena itu, pada 2013, tim Social Media mulai dibentuk dan di bawah langsung Divisi Marcomm. Tahun 2015, tim Social Media mulai massif bergerak. Selanjutnya, pada 2016, tim Corporate Communications (Corcomm) bergabung di bawah Divisi Marcom.
Tim yang dikomandani Monica Desideria, mantan news anchor ANTV, ini terdiri dari Eko Yuwono yang dipercaya sebagai Senior Marketing Communications Manager ANTV yang bertugas mendampingi Monica merumuskan strategi bersama manajemen dan memimpin tim Social Media ANTV; Agus "Geger" Nugraha yang didaulat menjadi On Air Look & Brand Management Manager ANTV; Adrian Ariez Gunawan dipercaya menempati posisi Promo Off Air, Make Up, & Wardrobe Manager ANTV; dan Nugroho Agung Prasetyo ditugaskan menjadi Corporate Communications Manager ANTV.
"Saya dan empat pemimpin yang berada di bawah Divisi Marcomm adalah bentengnya. Artinya, kami harus memastikan semua strategi yang telah dirumuskan di tingkat manajemen harus bisa di-deliver ke masing-masing anggota tim,sehingga bisa tereksekusi dengan baik sampai level paling bawah," papar Monica.
Ia pun menegaskan kepada timnya bahwa Marcomm adalah tim supporting untuk divisi lainnya seperti Divisi Sales, Programming, dan Produksi—termasuk supporting untuk stakeholder lainnya, seperti media, penonton, regulator, maupun klien.
Sebagai tim yang turut "mengawal" langkah rejuvinasi ANTV, ritme kerja tim Marcomm ANTV terbilang sangat cepat, dengan atmosfir kerja yang cair dan "kekeluargaan". Tim ini juga menerapkan budaya sportivitas lewat program reward dan punishment; memberikan kebebasan berpendapat, hingga menghadirkan suasana yang cair untuk memfasilitasi komunikasi antar team member.
Soal komunikasi dalam tim, Eko, Agung, Adrian, dan Geger sepakat bahwa Monica adalah orang berjasa besar dalam hal ini. “Dia sudah seperti ibunya anak-anak,” katanya, Tak heran, jika 80 awak marcomm ANTV menyapa Monica dengan panggilan Emak. "Berbagai urusan juga bisa dikonsultasikan kepadanya, termasuk urusan keluarga, Di sini, tidak ada pakem atasan-bawahan," cerita Adrian, yang mengaku pernah tertidur ketika sedang meeting di ruang Monica.
Kekompakan tim ini antara lain dipresentasikan lewat kejutan-kejutan yang diberikan kepada salah seorang awak yang sedang berulang tahun, misalnya. “Perayaan itu bisa dilakukan pada saat live event yang ditonton publik dan melibatkan artis, hingga press conference yang melibatkan pembicara maupun media. Kejutan-kejutan seperti itu membuat mereka yang berulang tahun sangat berkesan," ucap Agung.
Atmosfer yang cair seperti itu, diyakini Eko, dapat menurunkan ritme dan beban kerja yang tinggi. Maklum saja, hampir setiap hari tim Marcomm memiliki agenda off-air seperti Meet & Greet ke kota-kota, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 yang baru saja berlangsung, hingga aktivasi yang mampu menciptakan engagement di media sosial.
"Salah satu golden moment kami adalah ketika event Indonesia Keren 1 yang berlangsung di Candi Prambanan Yogyakarta. Kerja keras tim terbayar dengan share kepermisaan program Indonesia Keren 1 yang mampu mencapai angka tertinggi pada slot tayangnya, yakni mencapai 17,6%. Keren 2 dengan share kepemirsaan yang mencapai 13,5% atau teratas di slotnya," imbuh Eko.
Ditegaskan Monica, saat ini, tim Marcom tengah fokus pada target monetisasi. "Artinya, jika selama ini setiap program marcom yang digelar adalah cost, maka kami ingin program dapat menghasilkan revenue. Hal ini sudah mulai terlihat di program Off-Air yang mulai diminati sponsor. Begitu juga dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang digelar secara berkelanjutan dan mampu menciptakan engagement, sudah mulai berjalan dengan strategi partnership dengan pihak lain," ia menutup.