Kampanye #RadioGueMati
THE BEST CREATIVE PR
Indonesia PR of the Year 2018
Era digital membuat hampir semua industri terdisrupsi. Tanpa terkecuali industri media massa, baik cetak, radio, maupun televisi. Pengiklan atau brand melirik kanal digital untuk berkampanye dan meninggalkan kanal konvensional seperti radio dan media cetak sebagai media.
Menjawab tantangan tersebut, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) yang mewadahi seluruh Radio Swasta di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, menggelar kampanye Public Relations (PR) bertajuk “Siaran Terakhir” pada rangkaian kegiatan Radio Day dengan hashtag #RadioGueMati.
Baca Juga
Didukung agensi komunikasi #NEXTBRAND program creative PR ini mengusung tiga objektif. Pertama, sebagai wake up call dan untuk meyakinkan pengiklan bahwa radio masih eksis. Kedua, menyiarkan dampak kampanye di media sosial kepada khalayak di dunia nyata. Ketiga, memperkuat positioning radio di tengah dominasi media digital. Target yang disasar dari program tersebut adalah seluruh pemilik merek, pemasar, dan para profesional promosi.
Kampanye “Siaran Terakhir” Radio Day merupakan komunikasi awal “Kegaduhan” dari rangkaian event Radio Day. Tepat pukul 07.45 WIB pada 11 Desember 2017, sebanyak 47 stasiun radio di DKI Jakarta serentak mematikan siarannya selama 15 menit, menggantikan suaranya dengan bunyi “Death Tone”. Lalu 15 menit kemudian, pukul 08.00, secara serentak ke-47 stasiun radio tu mengudara kembali dengan memutar lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, setelah lagu Indonesia Raya, terdengar suara Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan, “Emangenakenggak ada radio? Saya Joko Widodo, pendengar radio.”
Kampanye yang mengusung tanda pagar (tagar) #RadioGueMati ini menjadi trending topic dan talk of the town di media sosial. Total posting dengan tagar tersebut mencapai 2.100, total interaksi mencapai 40.100, dan total jangkauan mencapai 37,2 juta.
Untuk menjelaskan aksi di balik dead air dankegaduhan kampanye #RadioGueMati ini, PRSSNI menggelar konferensi pers yang dihadiri oleh pengurus PRSSNI, Nielsen, pengelola brand (dalam hal ini Shell), dan public figure. Sebagai penutup kampanye, PRSSNI menggelar Radio Day Dinner Gathering yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan.
Pasca program tersebut, terjadi peningkatan revenue atau ad spending iklan di radio pada Q1 2018, sebesar 31,3% pada Januari 2018 jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, pada Februari 2018, naik kembali 28,3% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Dwi)