Harbolnas 2018 Tembus 6,8 Triliun

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018 mampu mencetak penjualan sebesar Rp 6,8 triliun atau naik 46% dibandingkan tahun lalu. Tiga kategori produk yang paling banyak dibeli pada saat Harbolnas tahun ini adalah fashion (69%), kosmetik (35%), dan travel (29%). Sementara itu, pembelian produk lokal mencapai 46% atau senilai Rp 3,1 triliun. Demikian data yang dirilis Nielsen pada akhir tahun ini.

Rusdy Sumantri, Director of Nielsen Indonesia, memaparkan bahwa mayoritas pembelanja online atau sekitar 88% aware dengan Harbolnas 2018. Bahkan, mereka aware dengan Harbolnas 2018 sejak satu minggu sebelumnya.

Kendati mengalami kenaikan penjualan, namun jumlah pembelanja online baru lebih sedikit dibandingkan tahun 2017 lalu, yakni hanya 1%. Sementara itu, orang yang pertama kali belanja di Harbolnas mencapai 16%. Sisanya, 83% adalah pembelanja online regular yang rutin berbelanja online maupun berbelanja di Harbolnas.

Diakui Rusdy, diskon masih menjadi pemicu utama atas kenaikan penjualan di Harbolnas. Mayoritas pembelanja online (71%) mengaku berbelanja online di Harbolnas karena diskon. Kemudian, disusul karena free shipping (59%), voucher (46%), dan cashback (32%).

Fakta lainnya, e-Commerce juga didorong oleh ekosistem fintech. Terbukti, metode pembayaran yang paling banyak digunakan adalah internet atau mobile banking, 49%. Itu artinya, meningkat 3% dibandingkan tahun lalu. Berikutnya, disusul oleh transfer melalui ATM 30%, lewat minimarket 18%, e-wallet 16%, dan kartu kredit 11%.

Sementara itu, perangkat yang paling banyak digunakan untuk berbelanja online pada saat Harbolnas 2018 adalah smartphone, sebesar 88%. Sisanya, laptop 23%, PC 11%, dan tablet 6%. Adapun mereka yang berbelanja hanya lewat aplikasi mencapai 63%. Platform lainnya, yakni dengan menggunakan Apps dan browser 26% serta hanya melalui browser 11%.