News Trend

Memanfaatkan Peluang dari Delapan Kebiasaan Gen Z

Studi “Generasi Z” yang baru saja dirilis App Annie, pemimpin dalam data pasar selular dan analitik, mengungkapkan bahwa 98% dari generasi Z (Gen Z) sudah memiliki smartphone mereka yang pertama pada usia 10 tahun. Sebagai salah satu generasi termuda, Generasi Z diperkirakan akan melampaui generasi millenial sebagai generasi terbesar pada akhir 2019, yang diprediksi akan mencapai 32% dari populasi.

Ditegaskan Cindy Deng, Managing Director App Annie untuk Asia Pasifik, “Kami percaya bahwa 2020 akan menandai awal dari dekade mobile. Brand-brand harus bertindak sekarang dan mempersiapkan perjalanan mobile mereka untuk menumbuhkan loyalitas brand dan memaksimalkan nilai profitabilitas pelanggan.”

Menurutnya, ada delapan karakteristik perilaku Gen Z yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Pertama, Gen Z merupakan generasi Pertama yang ‘tumbuh dan dibesarkan’ dengan Ponsel & Smartphone. Kedua, 71% dari Gen Z percaya jika brand harus dapat membantu mereka mencapai aspirasi atau tujuan pribadi yang sesuai dengan jadwal mereka. Ketiga, Gen Z tertarik dengan hiburan dan permainan dibandingkan keuangan.

Keempat, lebih menghargai ‘Akses’ dibanding dengan ‘Kepemilikan’. Kelima, menyukai brand yang menawarkan ‘Status’ dan ‘Afiliasi’. Kelima, Gen Z tercatat Multi-Tasker. Keenam, Gen Z mengharapkan Loyalitas dari Bisnis. Kelima, Gen Z menginginkan aplikasi yang ikut berpartisipasi dalam kehidupan mereka. Keenam, Gen Z sadar secara sosial, karena bagi mereka, nilai dan misi itu penting. Ketujuh, Gen Z lebih suka berkomunikasi dengan tatap muka dibanding lewat instant message dan e-Mail. Kedelapan, Gen Z berjiwa wirausaha, tertutup, pekerja keras, bertanggung jawab, dan praktis.

“Meskipun ada banyak karakteristik perilaku yang mendefinisikan Gen Z, mereka bukanlah kelompok yang homogen, dan perilaku mobile mereka berbeda berdasarkan pasar. Di pasar mobile-first yang mengedepankan mobile di Indonesia, kami menemukan ada peluang di banyak kategori untuk menggapai Gen Z, terutama di bidang keuangan dan belanja, di mana sangat sedikit aplikasi yang berhasil menjangkau pengguna Gen Z yang luas,” papar Deng.

Bagaimana dengan Gen Z di Indonesia. Ia pun menjelaska tiga karakteristik utama yang dijumpai pada Gen Z di Tanah Air.

#1 Gen Z Indonesia Kian Besar Pengaruhnya

Pertumbuhan pengguna aktif Gen Z meningkat lebih cepat dibandingkan pengguna aktif yang lebih tua (berusia 25+) di banyak pasar. Perbedaan terbesar terlihat di Indonesia, di mana pengguna aktif Gen Z tumbuh 25% lebih cepat dari pengguna umur 25+. Ini menunjukkan tumbuhnya pengaruh dari Gen Z.

“Untuk itu, sebagai konsumen yang cukup baru, preferensi brand Gen Z belum terbentuk. Sangat penting bagi brand untuk mulai menyesuaikan strategi mereka dengan generasi yang sedang tumbuh ini. Jika tidak, mereka akan menghadapi risiko tertinggal,” ucapnya.

#2 Perkembangan Gaming Lebih Maju di Mobile

Dengan 7,64 jam dihabiskan untuk bermain game per bulan, pengguna Gen Z Indonesia menempati peringkat ke-3 tertinggi setelah Jepang (14,76 jam per bulan) dan Korea Selatan (7,81 jam per bulan) di seluruh dunia.

“Peluangnya, aspek sosial (kemampuan untuk membuat dan bergabung dengan klub) yang memberikan gamer cara untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka adalah salah satu cara untuk menarik pengguna agar terlibat dari waktu ke waktu. Ini sangat penting, karena lebih dari 50% pria Gen Z mengatakan bahwa bermain game membantu mereka tetap terhubung dengan teman-teman mereka,” sarannya.

#3 Gen Z Habiskan Waktu Lebih Sedikit untuk Gaming

Gen Z menghabiskan lebih sedikit waktu dan melakukan sesi yang lebih sedikit dalam gaming dibandingkan rekan-rekan millenial mereka. Secara khusus, Gen Z di Indonesia menghabiskan waktu paling sedikit untuk aplikasi game, dengan rata-rata 52 sesi dibandingkan dengan 123 sesi gaming di Jepang, yang merupakan tertinggi.

“Peluangnya, peluncuran Apple Arcade dan layanan berlangganan Google Play Pass baru-baru ini dapat berfungsi sebagai cara baru untuk mendorong keterlibatan dengan Gen Z. Dukungan pengembangan kebiasaan permainan mobile akan membantu brand agar sukses di masa depan. Adapun aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna Gen Z di Indonesia adalah aplikasi sosial dan komunikasi, hiburan, gaming, belanja, dan keuangan,” tutupnya.

Dwi Wulandari

Recent Posts

Airscream UK Hadir di JIVE Expo 2024, Ajak Pengunjung ‘Scream Out Load’

MIX.co.id – Airscream UK, merek vape atau rokok elektrik asal Briston, Inggris, semakin agresif meningkatkan…

17 hours ago

KGSB Kembali Gelar Pelatihan Psychological First Aid Batch II

MIX.co.id - Merujuk survey yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 lalu, 1…

22 hours ago

Foot Locker Gandeng IBL dan Umumkan Tiga Brand Ambassador

Brand Marketing Senior Manager Foot Locker Indonesia Vitra Widinanda, memberikan keterangan pers saat mengumumkan Brand…

1 day ago

Formula Gelar Kampanye “Awal Kekuatan Beribu Kebaikan” di 2024

MIX.co.id - Merujuk audit ritel yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia, Sikat gigi Formula dari OT…

1 day ago

Penjualan Tembus 50 Ribu Pieces, Implora Luncurkan Peeling Gel Ukuran Besar

MIX.co.id - Sejak diluncurkan pada Maret 2024 lalu, Implora berhasil menjual Peeling Gel berukuran 50…

1 day ago

Sharp Garap Pasar Smartphone di Bali

MIX.co.id - Serius menggarap pasar smartphone di Indonesia, tahun ini, Sharp Indonesia memperluas area penjualannya…

2 days ago