Tren Ibu Muda Sekarang, Belanja Online via Smartphone

Saat ini terjadi pergeseran perilaku belanja ibu-ibu muda yang punya anak di bawah usia dua tahun. Kalau dulu para ibu muda lebih senang berbelanja langsung ke pusat perbelanjaan seperti mal atau toko (off line), tapi sekarang mereka lebih suka berbelanja secara online via smarphone untuk membeli produk yang diperlukan bagi buah hatinya.

Fakta tersebut disampaikan Sigma Research Indonesia berdasarkan hasil riset “Studi Perilaku Belanja Belanja Ibu denga Anak di Bawah Usia Dua Tahun” atau Moms and Baby Survey 2015 yang digelar di 17 kota besar di Indonesia selama Januari-April 2015 dan melibatkan 800 responden ibu muda yang memiliki anak di bawah usia dua tahun (Baduta) dengan SES ABC.

Direktur Sigma Research Indonesia, Nurjannah Andi Lemmung menjelaskan belanja online via smartphone kini menjadi tren di kalangan para ibu muda untuk membeli produk bagi anaknya. Dari seluruh responden yang diriset, mayoritas mengaku bahwa mereka berbelanja secara online karena dianggap lebih praktis.

Penggunaan internet dalam meperoleh informasi oleh para ibu Baduta di Indonrsia juga sudah menjadi hal yang lumrah dan cukup tinggi frekuensi penggunaannya. Perangkat smartphone, laptop dan tablet merupakan tiga perangkat digital yang paling populer dan dipakai oleh ibu Baduta. Kepemilkian smartphone paling tinggi, dimana 84,4% ibu Baduta memilikinya

“Akun media sosial yang paling populer dan digunakan ibu Baduta adalah Facebook, dimana hampir seluruh ibu Baduta menggunakan Facebook. Kepemilikan akun Facebook terlihat paling populer pada ibu Baduta di wilayah Jawa. Akun media sosial lain yang juga populer dan digunakan ibu Baduta adalah Twitter, Path dan Google+,” tambah dia.

Anggaran belanja ibu Baduta perbulan dipengaruhi oleh faktor status pekerjaan serta status perekonomian rumah tangga. Rata-rata anggaran ibu Baduta yang tidak bekerja dan ibu Baduta dengan perekonomian menengah ke bawah. dalam berbelanja kebutuhan dan perlengkapan bayi di baby shop maupun di department store berkisar antara Rp150-Rp300 ribu per bulan. Sedangkan untuk ibu Baduta bekerja dan ibu Baduta dengan perekonomian menengah ke atas, anggaran belanja kebutuhan dan perlengkapan bayinya hingga di atas Rp.400 ribu per bulan.

“Terlepas dari perbedaan pengeluaran per bulannya, hingga 83% ibu tetap cenderung memilih atau membeli produk terbaik (bermerek ataupun lebih mahal) untuk bayinya. Hal ini juga di dukung oleh kekhawatiran ibu terhadap kesehatan anak yang mencapai angka hingga 51%. Dalam hal ini, Ibu berasumsi bahwa produk bermerek ataupun dengan harga lebih mahal dapat menjamin kehigienisan dan kesehatan bayinya,” ujar Nurjannah. Ibu Baduta berperan sebagai “decision maker” dalam pembelanjaan rumah tangga, khususnya dalam hal membeli perlengkapan bayi.

Temuan lainnya mengungkapkan, latar belakang pendidikan turut berperan dalam mencari informasi produk. Artinya, ibu Baduta yang perpendidikan tinggi tapi buka pekerja (ibu rumahtangga) dan ibu Baduta yang pekerja (karier) sama-sama mencari informasi dari berbagai sumber yang dipercaya sebelum melakukan keputusan beli produk.

“Dalam mencari informasi tentang suatu produk, ibu Baduta lebih mempercayai informasi dan saran yang diberikan oleh anggota keluarga, teman, atau orang terdekat dibanding media,” ujar Nurjannah. Sumber informasi kedua yang digunakan dan dipercaya ibu Baduta, imbuhnya, adalah informasi produk yang didapat melalui media online, media tradisional (televisi, koran, radio, majalah dan tabloid). Sedangkan sumber informasi terakhir yang digunakan para ibu Baduta adalah referensi dari dokter maupun tenaga medis lainnya. Informasi dan referensi yang didapat dari tenaga medis atau dokter persentasenya termasuk kecil, yaitu hanya 6,5%.

Riset yang bertujuan memberikan gambaran tentang perilaku ibu Baduta, baik dari sisi demografi dan perilaku, kepada pengelola merek yang menyasar segmen bayi ini mengungkapkan bahwa Indonesia jadi pasa potensial bagi segmen produk Baduta. Hal ini mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan angka kelahiran bayi di Indonesia pada tahun ini mencapai 4.880.951. BPS juga mengestimasikan angka kelahiran bayi akan meningkat sebesar 1,49% setiap tahunnya.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan angka kelahiran bayi menjadikan potensi segmen pasar Baduta Indonesia menjadi segmen pasar yang potensial dan sangat menarik untuk digarap. Terlebih lagi para ibu Baduta cenderung memanjakan anaknya dengan memberikan “hanya” produk berkualitas terbaik untuk anak mereka, terutama para ibu baru (newly moms).

“Market size segmen produk Baduta saat ini mencapai Rp89,5 triliun. Peluang pasarnya semakin menggiurkan karena diiringi dengan besarnya peningkatan jumlah kelas menengah yang dikenal gemar berbelanja. Populasi kelas menengah ke atas (dengan pengeluaran di atas Rp3 juta per bulan) di perkotaan mencapai 59% dari total penduduk di Indonesia,” tandas Nurjannah Andi Lemmung.

Wawan Setiawan

Recent Posts

Begini Upaya Zurich dan PJI Persiapkan Generasi Muda Memasuki Dunia Bisnis

MIX.co.id - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar ‘Regional Student…

2 hours ago

Pentingnya Mengukur Efektivitas Kampanye Brand di Media Luar Griya

MIX.co.id - Laporan Statista mengungkapkan, belanja iklan Media Luar Griya atau Out-of-Home (MLG/OOH) di Asia…

10 hours ago

Tecno Spark 20 Pro+ Raih Penghargaan Platinum di “MUSE Design Award 2024”

MIX.co.id - Usai diluncurkan pada Februari 2024 lalu, Tecno Spark 20 Pro+ yang merupakan salah…

24 hours ago

Airscream UK Hadir di JIVE Expo 2024, Ajak Pengunjung ‘Scream Out Load’

MIX.co.id – Airscream UK, merek vape atau rokok elektrik asal Briston, Inggris, semakin agresif meningkatkan…

2 days ago

KGSB Kembali Gelar Pelatihan Psychological First Aid Batch II

MIX.co.id - Merujuk survey yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 lalu, 1…

2 days ago

Foot Locker Gandeng IBL dan Umumkan Tiga Brand Ambassador

Brand Marketing Senior Manager Foot Locker Indonesia Vitra Widinanda, memberikan keterangan pers saat mengumumkan Brand…

3 days ago