Biofarma Luncurkan Buku Soal Biodiversitas

biofarma Dalam rangka peringatan ulang tahun yang ke 125, Biofarma luncurkan buku "Life Science for Life, Solusi Kemakmuran Untuk Kemandirian Indonesia"

Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati (biodiversitas). Kalau kekayaan ini dimanfaatkan secara maksimal, tentunya akan memberikan kemakmuran bagi bangsa. Hal inilah yang menggugah PT Indofarma ingin menyadarkan kembali kepada pemerintah dan semua pihak terkait tentang pentingnya mengelola kekayaan biodiversitas Indonesia melalui buku berjudul “Life Science for a Better Life, Solusi Kemakmuran untuk Kemandirian Indonesia.”

Presiden Direktur Biofarma sekaligus penulis buku ini, Iskandar, mengatakan, buku diterbitkan dalam rangka peringatan 125 tahun Biofarma. Buku ini juga sebagai bentuk komitmen Biofarma kepada masyarakat Indonesia untuk bertransformasi menuju life science industry.

Pada acara peluncuran yang menghadirkan pembicara Guru Besar IPB Bambang Purwantara, Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT Arief Rianto, dan Dirjen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Sigit Reliantoro dengan dipandu Yuswohady, Iskandar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 17% dari segala spesies burung di dunia, 12% spesies mamalia dunia, dan pemilik tanaman budidaya dan unggas terbesar di dunia.

Tidak hanya itu. Kekayaan terumbu karang Indonesia mencapai 15% dari total terumbu karang dunia dan spesies ikan mencapai 37% dari total spesies ikan dunia. "Indonesia bisa dikatakan sebagai negara superpower dari segi kekayaan biodiversitasnya," katanya.

Namun, Iskandar melihat kekayaan itu hanya ada di atas kertas jika Indonesia tak mengelolanya dengan baik. Kekayaan itu juga tak akan membuat bangsa ini menjadi maju jika tak dieksploitasi dengan baik."Dengan kekayaan biodiversitas itu, seharusnya Indonesia sudah mengembangkan industri berbasis life science seperti pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, pengobatan, hingga energi terbarukan," jelas dia.

Ide dasar buku ini adalah memanfaatkan kekayaan sumber daya hayati melalui pemurnian, pemuliaan, dan inovasi produk untuk menghasilkan bioproduk berdaya saing tinggi di pasar global. Biofarma sendiri telah mengimplementasikan biodiversitas pada sejumlah kelompok masyarakat melalui program Corporate Social Responsiobility (CSR) seperti pembibitan dan pemeliharaan ikan koi kualitas unggul di Cianjur.

"Kami ingin berbagi dengan masyarakat luas sekaligus penyadaran bahwa kemandirian pangan tidak mungkin tercapai tanpa sebuah pemurnian dan pemuliaan keanekaragaman hayati yang kita miliki," tandas Iskandar.

Di akhir acara, Yuswohady mengajak semua pihak terkait, baik dari elemen masyarakat maupun birokrat untuk berhimpun dalam komunitas dengan tujuan menerapkan pemikiran yang ada dalam buku ini demi menggapai kemakmuran bangsa Indonesia.

Tags:
Biofarma buku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)