Kewirausahaan Serba Pas-pasan

Populasi dunia sedang tumbuh dan ada sejumlah orang yang hidup dalam kemiskinan. Hal ini menyebabkan kebutuhan untuk menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang terjangkau.

Ini menjadi tantangan besar bagi para pengambil kebijakan dan organisasi lainnya agar kebutuhan mereka itu tercukupi.

Dalam ekosistem seperti itu, muncul pengusaha subsistem atau individu di bagian dasar pramida yang dianggap miskin dan bisa dikatakan tidak mencari nafkah.

Populasi dalam dasar piramida ini ditandai oleh tingkat buta huruf yang tinggi, kesehatan yang buruk, sumber daya yang terbatas, tidak dapat diakses oleh media, secara geografis terisolasi dan tidak berpengalaman dengan konsumsi '(Nakato dan Weidner 2012: 21).

Individu yang hidup dalam kehidupan subsisten cenderung memiliki sedikit sumber daya dan fokus pada tujuan jangka pendek. Dalam konteks ini, pengusaha subsisten membantu mengentaskan kemiskinan dengan menjalan usaha kecil.

Viswanathan et al. (2014: 1) mendefinisikan kewirausahaan subsisten sebagai actions tindakan kewirausahaan, dilakukan di sektor perekonomian informal, oleh individu yang hidup dalam kemiskinan di bagian bawah piramida (BOP) atau pasar subsisten untuk menciptakan nilai bagi konsumen mereka ’.

Bagian bawah piramida juga disebut sebagai 'dasar piramida', 'konsumen berpenghasilan rendah' ​​dan 'konsumen subsisten' (Nakato dan Weidner 2012).

Banyak pengusaha subsisten memiliki kerentanan sosial karena
tempat mereka bekerja dan kondisi kehidupan mereka (Ratten 2014). Tantangannya
adalah bagaimana membuat pengusaha subsisten 
berpikir dan bertindak berbeda dengan bentuk pengusaha lainnya (Dana dan
Ratten 2017).

Pengaturan unik untuk kewirausahaan subsisten membutuhkan pertimbangan konteks dalam hal keberlanjutan dan tujuan sosial.

Populasi besar di negara-negara berkembang seperti Cina dan India memerlukan pemeriksaan ulang konsumen berpenghasilan rendah di negara-negara ini karena jumlah mereka yang banyak menjadikan mereka segmen konsumen yang penting (Ratten 2017).

Pasar subsisten didefinisikan sebagai ‘pasar di mana konsumen hampir tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk kehidupan sehari-harinya (Rivera-Santos et al. 2012: 1722).

Pasar-pasar ini terdiri dari wirausaha subsisten yang juga disebut sebagai pedagang-subsisten karena mereka sama-sama mengonsumsi dan menjalankan usaha kecil (Venugopal et al. 2015).

Pages: 1 2 3
Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)