Pro Kontra Kampanye “Kami Setuju” Chevron

Perusahaan minyak Chevron menggelar kampanye global “Kami Setuju” untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberadaan perusahaan energi. Chevron agaknya menyadari makin kerasnya resistensi masyarakat dunia terhadap bisnis energi seperti yang digelutinya. Tapi efektifkah kampanye edukasi dengan pendekatan advertising ini di Indonesia?

Kampanye Global Chevron: “Kami Setuju”

Ada yang menarik dari kampanye Chevron kali ini. Di antaranya, sejumlah public figure dan petinggi-petinggi penting perusahaan ternama diundang untuk memberikan dukungan dan bukti bahwa mereka sepaham dengan misi Chevron.

Tidak cukup memajang foto dan statement masing-masing, Chevron bahkan mencantumkan tanda tangan para endorser itu di dalam copywrite iklannya. Para endorser ini antara lain Direktur Eksekutif Indonesia Business Links (IBL) Yanti Triwadiantini—IBL adalah lembaga non profit yang bergerak dalam dunia Corporate Social Responsibility; Guru Besar Teknik Perminyakan ITB Dr. H. P. Septoratno Siregar; Direktur Eksekutif RefoMiner Institute Pri Agung Rakhmanto, PhD; Evita Herawati Legowo, Dirjen Migas; hingga Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Perusahaan Minyak Harus Memberdayakan Masyarakat. Kami Setuju,” demikian bunyi pesan salah satu kampanye Chevron. Di dalam kampanye tersebut Chevron menunjukkan bahwa perusahaan ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40.000 tenaga kerja Indonesia; Chevron juga memberikan pelatihan manajemen keuangan, pengadaan, dan perencanaan bisnis bagi lebih dari 5.000 pengusaha kecil.

Dony Indrawan, Manager Corporate Communications Chevron Indonesia, mengatakan bahwa melalui kampanye ini Chevron ingin membuka mata seluruh stake holder bahwa keberadaan perusahaan energi seperti Chevron penting bagi masyarakat karena memberikan manfaat nyata secara langsung maupun tidak langsung. Chevron tampaknya menyadari makin kerasnya resistensi masyarakat terhadap bisnis tambang dan energi di berbagai belahan dunia—sehingga kampanye “Kami Setuju” ini digelar tidak hanya di Indonesia.

Kampanye ‘Kami Setuju’ merupakan kampanye global Chevron Corporation. Chevron percaya bahwa keberadaan sejumlah industri termasuk industri energi adalah penting dan memberikan manfaat nyata secara langsung dan tidak langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

Sayangnya, diakui Dony, keberadaan industri energi masih sering disalahpahami oleh banyak orang. Terutama, tentang bagaimana sesungguhnya industri energi beroperasi, apa yang dilakukan, dan yang lebih penting lagi, mengapa industri energi melakukannya. “Sampai saat ini, opini yang terbentuk mengenai industri energi belum melihat dan mempertimbangkan semua fakta secara obyektif,” ia mengungkapkan.

Oleh karena itu, lanjutnya, kampanye “Kami Setuju”dirancang untuk menjembatani dan mengoreksi kesalahpahaman mengenai industri energi tersebut. Kampanye tersebut menyampaikan pesan tentang nilai-nilai industri energi, termasuk Chevron. “Kampanye ini mengulas tentang pandangan dan harapan-harapan masyarakat terhadap keberadaan industri energi dan bagaimana Chevron setuju atas harapan-harapan tersebut,” lanjutnya.

Chevron menggunakan sederet profesional sebagai opinion leader yang diharapkan mampu secara obyektif meneruskan pesan yang dimaksudnya. Chevron menyadari, pandangan dan harapan para profesional tentang peran industri energi dapat mempengaruhi opini publik. Pesan dan harapan yang disampaikan Chevron melalui para professional tersebut dikemas secara lugas dalam kampanye “Kami Setuju”.

Melalui kampanye tersebut, Chevron berusaha menunjukkan bahwa para professional tersebut memiliki kesamaan pandangan dan harapan tentang industri energi. Lewat kampanye itu, Chevron juga berusaha memberikan informasi tentang apa yang sudah dilakukannya untuk masyarakat, dan mengemukakan nilai-nilai yang selama ini dianut Chevron dalam berbisnis.

Menurut Dony, kampanye “Kami Setuju” juga dibuat untuk meningkatkan reputasi Chevron sebagai ‘mitra pilihan’ dalam industri energi. “Dengan demikian, Chevron dapat beroperasi secara harmonis dan berkelanjutan untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia dan di dunia,” Dony berharap.

Dwi Wulandari

View Comments

  • Dimungkinkan Mahput MD, Ketua MK berulangkali melihat TVC Chevron di TV, sehingga alam bawah sadarnya menjadi bahan analisi dalam memutuskan bahwa BP-MIGAS tepat dibubarkan, selain data-data lain yang mendukung. Sebab tidak semua pejabat "setuju". Mata pisau iklan ini, secara tidak langsung menghangatkan kepala orang-orang Indonesia yang tidak respect dengan pengelolahan energi di tanah air.

Recent Posts

Presiden Jokowi Buka “World Water Forum ke-10” di Bali

1. Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri),…

1 hour ago

Pemenang Kompetisi AIA Healthiest School akan Berlaga di Kompetisi Lanjutan Tingkat Internasional

MIX.co.id - Program AIA Healthiest Schools Competition, yang baru saja berlangsung, telah diikuti oleh 145…

2 hours ago

Lenzing Hadirkan Rangkaian Produk Home Textile dari Serat TENCEL

MIX.co.id - Merujuk National Sleep Foundation, kejadian insomnia di seluruh dunia mencapai 67% dari 1.508…

3 hours ago

Teknologi Jadi Pemicu Pertumbuhan Usaha Kecil di Indonesia

MIX.co.id - Survei Usaha Kecil Asia-Pasifik yang dirilis CPA Australia terhadap 4.222 pemilik atau manajer…

4 hours ago

Kosmepack dari J99 Corp. Tawarkan Solusi Packaging untuk Pelaku Industri Berskala Kecil hingga Besar

MIX.co.id - J99 Corp. memahami bahwa saat ini, persaingan usaha yang semakin ketat menjadi salah…

4 hours ago

Ninja Xpress Dorong UKM Optimalkan Strategi Affiliate Marketing

MIX.co.id – Affiliate marketing merupakan strategi pemasaran yang semakin banyak digunakan oleh para pelaku bisnis,…

16 hours ago