Lewat #bankirpemberdaya, BTPN Syariah Bangun Optimisme Masyarakat Prasejahtera

Fachmy Achmad ( Direktur) dan Dewi Nuzulianti (Board of Management)

Awal Pandemi Covid-19, Ai Rodiah – pelaku usaha konveksi di Cikajang Garut Jawa Barat sempat putus asa. Omsetnya hancur dan nyaris mem-PHK karyawannya. Ai merasa beruntung ketika salah seorang pelanggannya menawari pesanan membuat alat pelindung diri (APD) berbentuk baju Hazmat (hazardous material) dan masker bagi para tenaga medis.

Ai yang biasa memproduksi pakaian seragam sekolah, harus mulai belajar hal baru. Semangatnya yang tinggi untuk keluar dari kesulitan, membuat Ai sampai kini tetap tegak. Bisnis Ai berjalan kembali. Saat ini, dalam sebulan Ai bisa memproduksi 664 potong baju dan 25 lusin masker.

Ai adalah salah satu nasabah Bank BTPN Syariah. Tetap menjaga optimisme masyarakat prasejahtera produktif merupakan fokus pelayanan BTPN Syariah di tengah pandemi. Bank BTPN Syariah terus menyalakan semangat berusaha kepada nasabah pembiayaannya. Optimisme dibangun melalui komunikasi intensif yang dilakukan langsung oleh community officer (petugas lapangan Bank BTPN Syariah).

Mereka tidak hanya melayani transaksi perbankan nasabah, namun juga melakukan pendampingan melalui berbagai program pemberdayaan yang sejak awal pelayanan  dilakukan dengan cara mendatangi langsung di sentra sentra nasabah. Mereka menyemangati, membangun optimisme, dan mendengarkan keluhan serta kebutuhan mereka.

Dengan komunikasi tersebut terkadang muncul ide baru yang bisa digunakan nasabah untuk keluar dari keterbatasan karena pandemi. Misalnya, mencoba mengubah fokus  produksi mereka. Salah satu contoh nasabah adalah Ai Rodiah yang semula memproduksi seragam sekolah beralih ke produksi APD yang dibutuhkan tenaga medis tadi.

“Saat mengunjungi nasabah, petugas kami menjalankan protokoler kesehatan yang ketat, seperti selalu membawa thermo gun, dan menyebarluaskan informasi tentang pencegahan Covid melalui berbagai tips kesehatan,” tutur Fachmy Achmad, Direktur Bank BTPN Syariah.

Memahami kebutuhan nasabah prasejahtera ditengah pandemi adalah hal penting yang dapat dilakukan oleh seluruh #bankirpemberdaya, sebutan untuk karyawan BTPN Syariah. Selain tetap memberikan dukungan non-finansial melalui komunikasi, bank juga tetap memberikan kemudahan bagi nasabah yang terdampak. Mulai dari restrukturisasi, penundaan angsuran, hingga memberikan pembiayaan baru.

Imbasnya ke Bank BTPN Syariah juga. Sampai akhir Juni ini, bank mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi 8,74T, tumbuh positif 2%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,54T, dengan Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,8%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 42,3%.

Rasio intermediasi (Financing to Deposit Ratio/FDR) mencapai 92%, Likuiditas Jangka Pendek dan Panjang (NSFR and LCR) di angka 190% dan 244%. Dana Pihak Ketiga tumbuh 7% menjadi Rp 9,46T dari Rp 8,88T.

Total aset tumbuh 10% menjadi Rp 15,27T dari Rp 13,94T.  Adapun Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 407M. Per 7 Juli 2020, Bank telah meningkat menjadi Bank BUKU III.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)