ICCB DIBUKA HARI INI: MENAVIGASI ASEAN MENUJU ERA BISNIS YANG LEBIH BERKELANJUTAN

Konferensi Internasional ke-5 tentang Komunikasi dan Bisnis (ICCB) yang diadakan Institute of Communication and Business (LSPR) mendapat sambutan hangat dari kalangan akademik dan praktisi, dengan 296 abstrak dari 15 negara berbeda.

Hari ini, "The 5th International Conference on Communication and Business (ICCB)" resmi dibuka di Denpasar Bali, dengan respon yang luar biasa dari kalangan akademik dan praktisi. Dalam sambutan pembukaannya, Prita Kemal Gani menekankan tema konferensi ini, "Strengthening ASEAN's Leadership in Sustainable Business and Advanced Communication".

Sebagai negara ketua ASEAN 2023, Indonesia fokus pada penguatan ASEAN menjadi wilayah ekonomi yang berkembang cepat, inklusif, dan berkelanjutan.

Dalam kneferensi ini, Denpasar kembali menjadi tuan rumah. Konferensi yang diadakan di salah satu hotel berbintang di Jakarta ini, dibuka dengan antusiasme yang tinggi dan dihadiri oleh para akademisi serta praktisi dari berbagai belahan dunia.

Konferensi ini berhasil menarik sebanyak 296 abstrak dan penelitian dari 15 negara berbeda, yang melibatkan penulis dari 44 Universitas Nasional. Setiap penyerahan karya mengalami seleksi ketat, dengan sejumlah karya terbaik yang akan diterbitkan di jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Prita Kemal Gani, sebagai salah satu pembicara utama dalam konferensi ini, menyoroti pentingnya tema yang diusung tahun ini, yakni "Strengthening ASEAN's Leadership in Sustainable Business and Advanced Communication".

Mengingat Indonesia saat ini memegang tongkat estafet sebagai negara ketua ASEAN untuk tahun 2023, fokus pembahasan pun mengarah pada upaya penguatan ASEAN, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.

Menurut Prita, beberapa poin krusial yang harus diperhatikan dalam membangun ASEAN yang lebih kuat antara lain adalah memastikan terbangunnya arsitektur kesehatan dan kekayaan regional yang solid, menjaga keamanan pangan dan energi, serta memastikan stabilitas finansial dan keberlanjutan lingkungan.

Pengalamannya dan banyak negara lain selama pandemi Covid-19 menunjukkan betapa rentannya suatu negara dan sektor bisnis ketika isu kesehatan menjadi hambatan utama.

Lebih lanjut, Prita juga menyentuh aspek Public Relations & Business. Dengan formula sederhana, ia menggambarkan bahwa kinerja yang baik (Performance) akan berujung pada reputasi yang baik (Reputation). Dan reputasi yang baik tentu saja akan membawa dampak positif bagi bisnis.

Sebagai penutup sambutannya, Prita membagikan sebuah puisi yang menggugah, mengenai bagaimana kita seharusnya tidak hanya fokus pada diri sendiri, namun juga pada hubungan antar manusia. Kita harus mampu menjalin kolaborasi dan sinergi dengan orang lain.

Pada akhirnya, Prita menekankan pentingnya lembaga-lembaga pendidikan seperti Institute of Communication and Business (LSPR) yang memiliki peran strategis dalam membentuk visi dan misi kawasan ASEAN di masa depan. Melalui pendidikan, penelitian, dan kolaborasi, kita semua diharapkan dapat bersama-sama membawa ASEAN ke puncak kejayaan di abad ke-21 ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)