4 Tips Memantapkan Tujuan dan Obyektif Kampanye PR

Banyak perusahaan menafsirkan objektif dan tujuan PR sebagai sebuah kesamaan. Beberapa menilai tujuan PR sebagai statement yang luas dan memiliki level yang lebih tinggi, contohnya statement yang menyatakan bahwa tujuan suatu strategi adalah inti dari sebuah manajemen reputasi. Sekali tujuan tersebut terwujud, maka obyektif PR pun tercapai.

4 Langkah Memantapkan Tujuan dan Obyektif Kampanye PR Ilustrasi

Langkah tersebut bukanlah hal baru bagi mereka yang baru menggeluti dunia PR dan belajar bagaimana strategi harus berjalan sesuai dengan rencana. Hal yang terpenting adalah, obyektif PR haruslah mencapai apa yang disebut dengan SMART, yaitu Specific, Measureable, Achievable, Realistic and Time-focused. Sementara tujuan PR haruslah merefleksikan visi dari kampanye itu sendiri. Berikut, empat tips bagaimana menentukan tujuan dan objektif PR dalam kampanye Anda.

Pertama, tetapkan tujuan. Jika Anda memutuskan untuk memperluas tujuan kampanye Anda, pastikan tujuan itu sejalan dengan misi perusahaan Anda. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas PR Anda tidak terjadi secara independen tetapi didukung oleh jaringan PR yang menunjukkan keberhasilan perusahaan Anda. Secara umum, tujuan PR terdiri dari tiga hal, yakni management of reputation, relationships, dan tasks. Sehingga, kampanye PR Anda haruslah diarahkan untuk menunjukkan image perusahaan; menciptakan, membesarkan, serta memperbaiki hubungan; juga mencapai sesuatu yang lebih spesifik, misalnya meningkatkan dukungan publik.

 

Kedua, ciptakan obyektif. Sebagai upaya mencapai SMART, obyektif PR harus berakar di dalam tujuan sebuah kampanye. Tantanglah tim Anda untuk mampu membuktikan ‘harga’ dan usaha yang diupayakan dari sebuah kampanye, dan milikilah persetujuan dari manajemen atau klien. Obyektif PR terdiri dari tiga level, yaitu awareness, acceptance, dan action. Kampanye PR haruslah memuat setidaknya satu dari tiga level tersebut, atau kalau bisa lebih. Sebagai contoh, upaya meningkatkan media awareness adalah obyektif PR yang paling umum.

Ketiga, memilih sebuah tingkatan. Jika perusahaan Anda tergolong masih baru atau sedang memperkenalkan produk terbaru, obyektif PR harus lebih mengarah ke awareness. Anda perlu menciptakan media awareness sebelum Anda berharap media akan menulis tentang perusahaan atau produk terbaru Anda. Anda harus menerangkan dan mengedukasi perihal produk atau layanan Anda, dan Anda juga harus memperkenalkan produk Anda ke segmen pasar yang ditargetkan. Anda bisa mengukur awareness baik secara formal maupun informal. Contohnya, jika Anda menghubungi seorang reporter dan ia mengenali Anda ataupun perusahaan Anda, itulah yang dimaksud dengan penilaian informal dari sebuah awareness.

Keempat, lakukan penelitian. Memilih obyektif yang tepat merupakan hal penting dari keseluruhan PR plan. Strategi dan taktik dipilih berdasarkan obyektif itu sendiri. Sebagai contoh, jika obyektifnya adalah untuk meningkatkan awareness di antara industri media, press tour atau media workshop bisa jadi bagian dari taktik. Namun, sebelum memutuskan melakukannya, lakukan terlebih dulu survei pre-campaign awareness. Media mungkin sudah mendengar tentang perusahaan Anda melalui selentingan informasi, saat itulah awareness bisa lebih tinggi dari yang Anda pikirkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)