Sejatinya “Diplomasi Kuliner Nusantara” adalah brandactivation Kecap Bango dari PT Unilever Indonesia Tbk. Namun dalam eksekusinya, perusahaan publik ini memanfaatkan aktivasi ini juga untuk mengenalkan kekayaan kuliner Indonesia di ajang internasional dan mengajak masyarakat Indonesia bangga dan mencintai keberagaman warisan kuliner Nusantara. Jadi, kampanye ini bukan semata kegiatan untuk mencapai tujuan pemasaran Kecap Bango.
Di bawah payung “Diplomasi Kuliner Nusantara,” Unilever hadir di acara World Street Food Congress 2015 yang berlangsung di Tan Quee Lan Street Singapura selama 8-12 April 2015. Event diikuti delapan negara dan Bango mengirim empat legenda kuliner Nusantara, yakni Gudeg Yu Nap, Kupat Tahu Gempol, Ayam Taliwang, dan Soto Ambengan Pak Sadi.
Selama event, stand Indonesia persembahan Bango selalu dipadati pengunjung dan selalu menjadi stand pertama yang hidangannya habis terjual. Dalam mempopulerkan warisan kuliner Nusantara ke pentas kuliner dunia ini, Bango selalu menampilkan para pedagang kaki lima.
Sementara di dalam negeri, Bango menggelar aktivasi bertajuk Festival Jajanan Bango di Jakarta pada Juni 2015. Selain brand awareness Bango terdongkrak, event ini mampu meningkatkan penjualan. Hal ini ditengarai dari konsumsi kecap sebagai salah satu bahan dasar penting dalam pengolahan kuliner Nusantara yang selalu meningkat.
Agar event bergaung luas, Bango memanfaatkan media digital dengan cara meng-upload foto kuliner Indonesia di berbagai akun media sosial menggunakan #KulinerIndonesiaku. Dalam dua bulan program Diplomasi Kuliner Nusantara, terkumpul 1,3 juta lebih hashtag yang mencerminkan semangat masyarakat untuk mendukung misi Bango, 63 artikel tentang Bango di media cetak dan online dengan PR value yang diraih sebesar Rp 18,2 miliar lebih.
Setelah event rutin Festival Jajanan Bango di gelar di Tanah Air, ujar juri Bambang Sumaryanto, Bango mempopulerkan makanan legendaris Indonesia ke festival internasional. “Sebuah langkah yang cerdik untuk membidik target market yang pengusaha UKM serta upaya kontribusi kepada makanan khas Indonesia. Sebenarnya, akan lebih baik lagi dengan melibatkan Kementerian Pariwisata untuk ekspose sebagai daya tarik wisata,” tandasnya
#PRofTheYear
#MixAward
#IDBestPRProgram