Tak hanya mewarisi keandalan Hasnul Suhaimi di bisnis telekomunikasi, Dian Siswarini juga menuruni kemampuan “sang mentor” dalam menjalin dan menjaga hubungan baik dengan media. Tahun ini, pada warsa kedua posisinya sebagai CEO PT XL Axiata Tbk. (XL), wartawan Indonesia memilihnya sebagai Spoke Person of the Year 2016. Sekadar mengingatkan, Hasnul Suhaimi dua kali menyabet penghargaan ini (2009 dan 2011) pada posisi serupa Dian sekarang.
April tahun lalu, nama Dian Siswarini merebut perhatian publik saat didapuk menjadi CEO XL menggantikan Hasnul yang memasuki masa pensiun. Dian memang bukan orang baru di operator telekomunikasi tersebut. Namun tetap saja prestasinya mengagumkan untuk seorang profesional perempuan di industri telekomunikasi yang selama ini didominasi kaum Adam.
Wanita kelahiran Majalengka, 5 Mei 1968 ini, memang paham luar-dalam perusahaan telko asal Malaysia tersebut, karena mengawali karier benar-benar dari bawah. Sejumlah prestasi—seperti keberhasilannya semasa menjabat VP Jaringan dalam membangun jaringan untuk mengawal strategi Minute Factory yang berhasil menaikkan pangsa pasar XL dari 11% menjadi 20% (2011), kesuksesannya mengembangkan digital service sebagai bisnis baru XL melalui kelahiran situs e-commerce Elevenia, dan sederet pencapaian lainnya—menjadi cerita yang berkali-kali ditayangkan media massa.
Di luar itu, cerita tentang “keperempuanannya” di kancah bisnis yang dominan unsur maskulin ini, menjadi story telling sexy yang berkali-kali dibidik media-media bersegmen wanita dan gaya hidup. Penampilannya yang ramah namun lekat karisma, bahkan sense of art-nya saat menampilkan puisi Chairil Anwar dalam event budaya gelaran sebuah media terkemuka, menjadi sentuhan tersendiri saat diulas. Pendek kata, Dian berhasil menempatkan personal image-nya sebagai wanita multitasking dengan cemerlang. Baik pada posisinya sebagai wanita di karier puncak, maupun kedudukannya sebagai ibu rumah tangga yang tidak meninggalkan kelembutannya.
#PRofTheYear
#PRAward
#SpokePersonOfTheYear