Sejumlah orang telah menyatakan bahwa saat ini Public Relations (PR) telah sekarat. Merrka salah besar. Yang benar, saat ini PR tengah berubah atau bertransformasi. Jika dulu PR hanya tentang siaran pers, maka sekarang PR juga mencakup pembuatan konten, media sosial, dan banyak lagi. Oleh karena itu, agensi PR terus memperluas teknik dan menemukan cara-cara baru dalam menyentuh target pasar untuk klien mereka.
Menurut CEO 5WPR Ronn Torossian, seperti yang dikutip dari forbes.com, ada beberapa cara yang telah dikembangkan agensi PR dan mereka akan terus membuktikan bahwa PR masih bermanfaat bagi pengelola merek yang ingin membangun pasa, termasuk di pasar global. Berikut ini empat catatan yang harus diperhatikan praktisi PR di era digital.
#1 PR Berevolusi
PR awalnya tentang bagaimana agar mendapatkan tulisan atau liputan positif dari wartawan dan media tentang prestasi klien. Mulai dari liputan positif tentang acara, hingga peluncuran produk baru. Hal seperti itu masih dapat dilakukan melalui PR. Akan tetapi, sekarang media adalah "mahluk" yang sangat berbeda. Mendapatkan hasil liputan positif melalui siaran pers sudah sangat sulit. Akan tetapi, barangkali lebih sering dan mudah mendapatkannya melalui blogger atau artikel dari sumber terpercaya lain yang dibagikan secara online.
Ya, media sosial seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, dan platform lainnya telah benar-benar mengubah cara dan fungsi komunikasi. Media sosial menjadi lebih umum. Konsumen pun menjadi lebih selektif terhadap setiap kampanye pemasaran maupun iklan. Oleh karena itu, situs media sosial yang penuh dengan iklan berbayar, akan mulai diabaikan. Itu sebabnya, PR harus mulai mencari pendekatan baru. Misalnya, lewat pendekatan konten, karena konten adalah raja. Selain itu, PR juga perlu memberikan value kepada khalayak sekaligus memahami kepentingan orang-orang akan membeli produk atau layanan mereka.
#2 Brand Stories
PR yang baik adalah mereka yang mampu bercerita di social media tentang produk dan layanan yang dimiliki klien mereka. Oleh karena itu, brand stories menjadi penting bagi PR untuk keberhasilan strategi ini.
#3 Online Influencers
Tidak selalu mudah menulis artikel tentang apa yang Anda tawarkan. Oleh karena itu, PR harus mampu menyajikan cerita yang otentik untuk dapat menarik hati khalayak. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh PR adalah menggandeng influencer. Sebab, influencer sudah memiliki pengikut setia. Mereka telah membangun merek dan pengikut mereka telah mempercayai mereka. Untuk itu, perlu bagi PR memilih influencer yang tepat bagi brand.
Sebuah contoh yang baik dari pemasaran influencer adalah Tourism Authority Hawaii, yang menggunakan influencer wisata di Instagram untuk menyorot keindahan dan keajaiban pulau. Antara lain, mereka menggandeng Jordan Herschel, yang mengambil gambar pemandangan cantik di seluruh dunia. Posting gambar dengan hashtag #LetHawaiiHappen mampu mempesona banyak orang tentang keajaiban Hawaii. Beda dengan selebriti papan atas, influencer memungkinkan orang untuk merasa mereka dapat memiliki pengalaman hebat yang sama di Hawaii.
#4 Global Brand Manfaatkan Media Online
Merek-merek global dibangun dengan banyak cara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, mereka menyadari pertumbuhan internet dan bagaimana mereka harus terkoneksi dengan media internet tersebut. Amazon adalah salah satu brand global yang sukses memanfaatkan media digital. Mereka sanggup menjual buku dan mengantarkannya hanya dalam kurun waktu 24 jam. Padahal, banyak orang yang tidak percaya bahea Amazon akan berhasil. Namun, Amazon dapat memenuhi janjjnya.
Setiap langkah bisnis perusahaan memerlukan bantuan master PR. Sebab, setiap perubahan dalam bisnis membutuhkan perencanaan, strategi, dan kalimat yang mampu menunjukkan manfaat brand untuk konsumen.