Konvensi Nasional Humas 2015 Resmi Dibuka

 

Setelah Konvensi Nasional Humas (KNH) 2015 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, pada Rabu (18/11/2015), di Istana Negara, Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, “kebutuhan tenaga humas pemerintah juga sama besarnya dengan swasta, bahkan kementerian sudah anggarkan 100 orang PR dengan kualifikasi khusus untuk ditempatkan di seluruh kementerian.”

Dalam presentasi bertajuk “The Sustainable Path to Trust and Reputation”, Rudiantara mengatakan bahwa pemerintah menyadari pentingnya membangun reputasi dan kepercayaan terhadap kinerja lewat peran komunikasi. Menurutnya, lewat PR penting untuk mengetahui bahwa pemerintah bekerja.

“Pemerintah (kementerian) perlu menyampaikan hasil atau capaian program kerja dan informasi kepada seluruh stakeholder,” kata Rudiantara. Sementara itu, Agung Laksamana, Ketua Umum Perhumas menuturkan, di era digital peran PR makin kompleks tidak hanya harus mengerti frameworks yang ada tapi juga tetap update lewat teknologi dengan kondisi di masyarakat.

Peran teknologi, kata Agung, mampu merubah gaya hidup termasuk communication style secara menyeluruh. “Bagaimana berbagai informasi di-PR-kan sehingga secara real time, netizen dan masyarakat secara umum mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” imbuh Agung.

Dalam KNH 2015 yang dilakukan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Agung juga menegaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini adalah sejarah karena langsung diterima dan dibuka langsung Presiden di Istana Negara. Dalam sambutannya, Presiden mengeluhkan bahwa banyak isu dan berita terkait Indonesia yang bersifat negatif, oleh karena itu, perlu peran PR agar pemberitaan soal negara menjadi positif dan menampilkan semua hal yang baik.

Penyelenggaraan KNH 2015 berlangsung pada 18 – 20 November 2015 dengan menampilkan sebanyak 22 pembicara. Acara pun bertambah meriah dengan adanya Anugerah Perhumas sebagai bentuk apresiasi kepada insan PR yang berprestasi, dan akan diselenggarakan di Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh Ketua Umum Perhumas dan Gubernur Basuki Tjahja Purnama.