Public Relations (PR) bukanlah sekadar menjalin hubungan baik dengan media. PR yang efektif justru PR yang berfokus pada kebutuhan pembeli atau audience. Oleh karena itu, mengemas pesan PR menjadi penting. Sejatinya, pesan PR dapat memecahkan setiap masalah audience. Misalnya, memahami tantangan yang sedang mereka hadapi dan mengantisipasi kebutuhan mereka—bahkan, sebelum kebutuhan itu muncul.
Sekali waktu, PR memang identik dengan media dan branding. Namun, strategi PR yang sukses adalah yang mampu mengintegrasikan antara PR dengan inbound marketing. Anda mungkin pernah mendengar tentang inbound marketing. Inbound marketing adalah strategi yang mampu menciptakan mater-materi pemasaran yang berujung pada value. Inbound marketing selalu berfokus pada customer centric atau kebutuhan pelanggan.
Ada lima cara mengintegrasikan PR dan Inbound Marketing:
1. Siaran Pers
Siaran pers selama ini telah menjadi pelopor kuat di dunia PR. Pertanyaannya adalah bagaimana calon konsumen atau calon pelanggan Anda akan menemukan brand Anda lewat siaran pers yang ditulis oleh media atau yang tayang di website perusahaan Anda? Apakah mereka akan menyisir halaman sebuah situs berita untuk menemukan merek Anda? Kemungkinan besar tidak. Namun, dengan siaran pers yang dioptimalkan, maka calon konsumen atau pelanggan akan mudah untuk menemukan brand Anda lewat mesin pencari dengan menggunakan kata kunci. Perlu diingat, visibilitas siaran pers tidak berhenti di media. Bahkan, siaran pers adalah kandidat sempurna untuk bahan konten. Sejatinya, siaran pers bisa menjadi SlideShare, posting blog, atau bahkan video. Luasnya visibilitas terkait siaran pers dapat berfungsi untuk meningkatkan hasil PR Anda.
2. Posting Blog
Bisnis yang memanfaatkan blog terbukti dapat meraih prospek konsumen 67% lebih dibandingkan pesaing mereka yang tidak memanfaatkan blog. Mengapa? Karena, jika posting blog Anda menggunakan kata kunci yang tepat, maka akan meningkatkan findability (tingkat penemuan) brand Anda di online. Mempertahankan sebuah blog sama dengan telah melakukan dasar-dasar PR yang baik dan pemasaran yang baik. Tentu saja, konten blog harus memenuhi kebutuhan pembeli dan bermanfaat bagi pembeli.
3. Social Media
Media telah berubah! Beberapa tahun yang lalu, media selalu identik dengan wartawan. Namun, saat ini Anda (perusahaan) sudah bisa memiliki saluran media Anda sendiri atau own media. Oleh karena itu, kini peran Anda sebagai seorang PR dituntut untuk sanggup mendistribusikan konten berita yang layak. Daripada memberikan cerita brand Anda ke media—yang kemungkinan berlalu begitu saja, alias tak digubris oleh media—maka dengan own media Anda sekarang memiliki kesempatan untuk memasarkan PR Anda sendiri. Misalnya, dengan memanfaatkan seluruh akun social media perusahaan.
4. SEO
SEO atau optimasi pada mesin pencari adalah praktik untuk membuat konten di digital agar brand Anda mudah ditemukan di media online. Katakanlah Anda sudah menulis siaran pers, Anda sudah merilisnya ke saluran media yang tepat, termasuk memuatnya pada halaman newsroom perusahaan Anda dan ke dalam posting blog. Langkah selanjutnya, agar brand Anda mudah ditemukan adalah penggunaan kata kunci yang tepat. Meskipun Anda mungkin merancang konten untuk setiap channel media sedikit berbeda, namun mereka semua harus memiliki satu kesamaan, yakni kata kunci yang tepat.
5. Artikel di Media
Saat ini, Anda dapat menggabungkan PR dengan media placement sebagai stategi Inbound Marketing. Katakannlah brand Anda melakukan media placement hingga tayang disebuah majalah bisnis. Namun, mengandalkan itu saja tidaklah cukup. PR harus mampu mendorong pesan brand yang tayang tadi menjadi berita utama. Caranya? PR dapat mengintegrasikannya ke dalam kampanye social media, hingga berbuah viral.