MENGKOMUNIKASIKAN CSR (7)

Orang Tua Group Manfaatkan Media Sebagai WOM

Penulis: Fahmi Abidin Achmad

Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia kini tengah memasuki babak baru. CSR bukan lagi menjadi sebuah tren atau formalitas event sesaat, lebih dari itu, CSR bisa menjembatani perusahaan untuk bersentuhan dan berkomunikasi langsung dengan konsumen dan masyarakat yang berdekatan dengan bisnis perusahaan.

“Kami pun sadar, bahwa tanggung jawab bisnis tidak hanya berhenti sampai di pintu gerbang pabrik, namun menyangkut banyak pihak,” ucap Yuna Eka Kristina, PR Manager Orang Tua (OT) Group.

Maka berdasarkan komitmen yang disebutkan oleh OT Group, Yuna memaparkan, dalam program CSR OT Group terbagi atas banyak target yang dibagi berdasar setiap mata rantai, antara lain pilar people development serta environment, dengan titik berat pengendalian terhadap dampak aktivitas bisnis.

DIbentuk sejak 2001, jumlah anak asuh yang dibina OT Group dalam program CSR-nya "OT Children", telah mencapai 1.760 anak.

“Sejak awal didirikan, OT telah concern terhadap sustainable development baik secara bisnis maupun sosial. Hal ini menyatu dalam jiwa dan tertuang dalam visi kami: We exist to brighten and delight the lives of our CESS (Consumers, Employees, Shareholders, and Society)by creating and meeting consumer's needs. Kami ada untuk mengangkat kehidupan stakeholders kami, yang terdiri dari konsumen, karyawan, shareholders dan masyarakat sekitar,” tegas Yuna.

Melalui salah satu program CSR-nya 'OT Children', OT Group menunjukkan bentuk kepedulian sosial dalam bidang pendidikan berupa beasiswa pendidikan yang dikemas dalam program anak asuh. Hingga saat ini, anak asuh yang tergabung dalam program OT Children sudah mencapai 1.760 anak.

“Anak-anak asuh yang tergabung dalam OT Children adalah anak-anak kurang mampu yang berasal dari anak-anak karyawan maupun anak-anak di RW/lingkungan dimana pabrik atau kantor OT berada,” jelasnya.

Sejatinya, program pemberian beasiswa oleh OT Group tersebut sudah digulirkan sejak tahun 2001 silam. “Responnya bermacam - macam, tapi intinya adalah kami berupaya untuk masuk ke tengah masyarakat,” ungkap Yuna.

Selain OT Children, OT juga memiliki program CSR lainnya yang tergabung dalam program besar “OT Peduli” yang meliputi aspek pendidikan (OT Children), lingkungan (bakti sosial, manajemen sistem pengolahan limbah, perbaikan fasilitas lingkungan, dan lainnya), serta kesehatan (fogging, dan sebagainya).

Pelaksanaan program CSR di OT Group pun cukup beragam, karena terdiri dari dua kegiatan sosial, yaitu program Corporate (CSR) dan Brand Social Responsibility (BSR). Selain itu isu sosial yang diangkat pun ditentukan berdasarkan dua hal, yakni penjajakan kebutuhan setiap target program sosial, dan isu yang sesuai dengan karakter perusahaan atau corporate values. Dua pertimbangan tersebutlah yang hendak diintegrasikan dan diterjemahkan OT Group dalam satu program yang berkesinambungan.

Dalam hal ini, peran stakeholders pun tidak lantas dilupakan, Menurut Yuna, inisiatif CSR datang dari analisa atau pemetaan kebutuhan dari target program, lalu dari hasil pemetaan tersebut disusunlah sebuah program yang terencana dan berkesinambungan dengan koordinasi antara PR, HRD dan manajemen dengan persetujuan stakeholders.

Yuna menjelaskan, cara OT Group mengkomunikasikan program-program CSR-nya berdasarkan tiga target. Pertama, melalui target internal, antara lain news letter atau in-house journal. Kedua, melalui target masyarakat sekitar, antara lain melalui tokoh setempat dan pertemuan rutin masayarakat setempat. Ketiga, melalui target umum (konsumen), yang dilakukan melalui karyawan yang secara otomatis menjadi ambassador perusahaan; termasuk social media perusahaan ataupun karyawan, maupun media- media PR lainnya.

Pada intinya, lanjut Yuna, penekanan saluran komunikasi untuk program CSR OT Group tidak melalui paid media, melainkan melalui earned media yang diperoleh melalui Words of Mouth (WOM). “Dengan demikian, pesan komunikasi dari aksi CSR yang kami lakukan dapat tersampaikan secara baik dan massive,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)