Sejak diluncurkan pada Agustus 2017, penjualan Xpander sudah mencapai 27 ribu unit atau telah menguasai 27% di pasar Small MPV. Bahkan, sepanjang Januari 2018, penjualan Xpander sudah mendekati merek incumbent, Toyota Avanza, dengan hanya selisih ratusan unit. Adalah PublicRelations menjadi salah satu kunci sukses Xpander.
Penulis: Dwi Wulandari
Mencari informasi melalui internet atau Zero Moment of Truth (ZMOT) efektif berlaku dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk kendaraan roda empat atau mobil. Riset yang dilakukan Google dan TNS terhadap responden di Indonesia menunjukkan bahwa 72% responden membutuhkan waktu sedikitnya dua bulan untuk mencari informasi melalui smartphone atau ponsel sebelum memilih merek mobil yang tepat.
Selain itu, pencarian melalui internet juga mempengaruhi calon pembeli dalam menentukan dealer tempat pembelian mobil. Sekitar 72% konsumen membeli mobil di dealer setelah mereka mencari informasi di internet.
Yang menarik, 83% pembeli ingin melihat video terkait mobil. Tak heran, jika video dapat mengubah cara pandang konsumen tentang mobil atau produsen secara positif. Bahkan, mampu mendorong konsumen untuk membeli mobil yang telah mereka lihat dari video.
Fakta-fakta yang dirilis Google dan TNS pada 2017 itu menjadi modal dasar bagi para pemasar maupun praktisi PR yang bergerak di industri otomotif. Tanpa terkecuali PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia. Guna menyukseskan peluncuran produk anyarnya, Xpander, di pasar Small Mutli Purpose Vehicle (Small MPV), Mitsubishi secara massif menggelar kampanye PublicRelations (PR) sebagai salah satu strateginya.
Menurut Head of PR & CSR PT PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Intan Vidiasari, Xpander itu merupakan salah satu produk andalan Mitsubishi. “Oleh karena itu, kami memutuskan untuk merancang strategi terintegrasi mulai dari Pre, Launching, hingga PostLaunching. Di antaranya, menggunakan pendekatan PR melalui media dan influencer atau Key Opinion Leader (KOL).”
Langkah PR pertama yang dilakukan Mitsubishi adalah mensosialisasikan XM Concept–konsep kendaraan sebelum nama brand diluncurkan—di ajang Gaikindo Indonesia international Auto Show (GIIAS) 2016 sekaligus mengkomunikasikannya lewat format roadshow di berbagai kota di Indonesia. “Pada saat itu, kami buatkan sejumlah teaser yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa nantinya mobil mass production-nya akan sama dengan konsep XM Concept. Pesan ini, perlu kami tekankan, karena biasanya orang senantiasa mengidentikkan bahwa kalau mobil concept jauh dari mass production,” cerita Intan, yang menyebutkan kala itu merek Xpander masih belum dirahasiakan atau belum dirilis ke publik.
Hasilnya, tak sedikit masyarakat penasaran dengan XM Concept. Terbukti, banyak konsumen yang datang ke dealer untuk mencoba langsung mobil XM Concept tersebut. “Kemudian, kami juga membuat teaser lewat media massa,” lanjutnya.
Program berikutnya adalah menggelar eventPremiere di GIIAS 2017. Pada kesempatan itu, Mitsubishi membarenginya dengan kampanye iklan di TV Commercial (TVC). Menurut laporan Adstensity, untuk mengusung produk anyarnya Xpander, Mitsubishi menggelontorkan belanja iklan TVC sebesar Rp 25,21 miliar di sepanjang Agustus 2017—yang notabene merupakan periode berlangsungnya GIIAS 2017. Dengan jumlah itu, Mitsubishi menempati peringkat kedua sebagai pembelanja iklan TVC tertinggi sepanjang Agustus 2017, setelah Wuling Motors—produsen asal Tiongkok—yang mengusung produk small MPV baru Wuling Conferto dengan belanja iklan Rp 36,63 miliar.
Sebelum eventPremiere Xpander dihelat di GIIAS 2017, Mitsubishi lebih dulu membuat pre program untuk media. “Kami mengajak media ke R&D Center di Jepang untuk bisa melihat dan test Xpander secara langsung di sana. Waktu itu kami membawa 12 media dari Jakarta. Artinya, sebelum peluncuran di Indonesia, mereka memperoleh keistimewaan untuk merasakan langsung Xpander,” tutur Intan.
Selain itu, Mitsubishi juga menggelar Media Visit di...