PRESS RELEASE DAN IDENTITAS SOSIAL PERUSAHAAN

Press release bukan hanya alat informasi, tetapi juga strategi membangun hubungan emosional dan memperkuat identitas sosial organisasi melalui penerapan prinsip Social Identity Theory.

.

.

Press release adalah alat komunikasi penting yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada publik. Dokumen ini berfungsi sebagai sarana resmi untuk mengumumkan berita, perubahan strategis, atau keberhasilan perusahaan.

Dalam konteks ini, teori identitas sosial (Social Identity Theory) dapat memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan atau organisasi dapat menciptakan hubungan emosional dengan audiens mereka melalui pesan yang disampaikan dalam press release.

Menurut Social Identity Theory, identitas sosial mencerminkan bagaimana individu atau kelompok mendefinisikan “siapa” mereka dalam konteks sosial tertentu (Albert & Whetten, 1985). Dalam praktiknya, ini berarti bahwa perusahaan atau organisasi sering kali membentuk dan mengkomunikasikan identitas kolektif yang dapat menarik perhatian para pemangku kepentingan atau pelanggan.

Melalui press release, organisasi dapat memperkuat identitas mereka sebagai bagian dari kelompok sosial yang lebih besar, seperti komunitas bisnis atau kelompok pelanggan yang berbagi nilai-nilai yang sama.

Teori ini juga menunjukkan bahwa individu cenderung mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok atau organisasi yang mereka anggap sebagai bagian dari “in-group” mereka (Tajfel et al., 1971; Turner et al., 1979). Press release dapat digunakan untuk memperkuat hubungan ini dengan menciptakan narasi yang menonjolkan keberhasilan kelompok atau mengungkapkan nilai-nilai yang mendukung loyalitas.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan teknologi mengumumkan inovasi baru, pesan tersebut dapat dirancang untuk membangun rasa bangga di antara karyawan, mitra, dan pelanggan yang merasa terkait dengan organisasi tersebut.

Komponen Identifikasi Sosial dalam Komunikasi
Identifikasi dengan suatu kelompok membutuhkan tiga komponen utama: kesadaran akan keanggotaan kelompok (kognitif), nilai yang diberikan pada keanggotaan tersebut (evaluatif), dan investasi emosional dalam keanggotaan tersebut (Tajfel, 1982).

Dalam konteks press release, perusahaan dapat mengaktifkan ketiga komponen ini melalui narasi yang menggambarkan keberhasilan organisasi sebagai keberhasilan bersama, mempromosikan nilai-nilai kelompok, dan merangsang keterlibatan emosional audiens.

Misalnya, sebuah perusahaan keluarga dapat menggunakan press release untuk menyoroti pencapaian generasi pendiri dalam mempertahankan warisan bisnis, sehingga menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan yang menghargai nilai-nilai tradisional dan kesinambungan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)