Membangun reputasi sekaligus identitas perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan mengimplementasikan corporate value atau nilai-nilai perusahaan ke dalam setiap program atau kegiatan perusahaan. Cara itulah yang dipilih The Body Shop, perusahaan kosmetik yang dikenal sangat konsisten mengusung isu-isu hak asasi manusia.
Ya, sejak lebih dari 20 tahun, The Body Shop nyaris tak pernah berhenti mengusung tema tersebut. Melalui salah satu values The Body Shop, Defend Human Rights, di Indonesia kampanye Stop Violence in The Home (2005-2008) dan Stop Trafficking of Children & Young People (2011-2013) sudah digelar.
Tahun 2015 ini The Body Shop kembali mendukung upaya pendidikan hak asasi manusia kepada generasi muda. Kali ini, The Body Shop bekerja sama dengan Omah Munir. Konsep pendidikan hak asasi manusia melalui Museum HAM Omah Munir dinilai sangat penting untuk mengedukasi generasi muda di Indonsia.
Sebagai sebuah beauty brand dengan total customer lebih dari 2 juta orang, The Body Shop memberikan kesempatan kepada customer untuk terlibat dalam pengembangan Omah Munir melalui pembelian produk dan berdonasi di kasir, serta mendapatkan sebuah booklet pendidikan HAM secara gratis untuk mendapatkan pemahaman yang tepat tentang hak asasi manusia.
Dikatakan Rika Anggraini, GM Corporate Communication The Body Shop Indonesia, “Customer dapat ikut berdonasi untuk mendukung Omah Munir melalui dua cara, yaitu dengan pembelian charity product The Body Shop dan juga melalui donasi kasir. Customer akan mendonasikan Rp 5.000 untuk Omah Munir dengan membeli Soft Hand Kind Heart Hand Cream yang mengandung angelica extract dan olive
oil yang akan membuat kulit terasa halus dan lembab. Selain itu, customer juga dapat berdonasi melalui kasir dengan jumlah sesuai keinginan customer.”
