PROPAGANDA VISUAL

Penelitian mengungkap bagaimana propaganda visual digunakan oleh agen berita pusat dan lokal di China untuk membentuk opini publik dan menyebarkan ideologi negara melalui video pendek yang memengaruhi emosi.

.

.

Propaganda visual merujuk pada penggunaan gambar, video, dan elemen visual lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan persuasif atau ideologis. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi pandangan, emosi, dan perilaku penonton secara lebih efektif dibandingkan hanya dengan teks.

Dalam konteks modern, penggunaan propaganda visual tidak terbatas pada poster atau siaran televisi tradisional. Sebagai alat komunikasi yang kuat, propaganda visual telah beradaptasi dengan teknologi digital, terutama melalui media sosial yang memungkinkan penciptaan dan penyebaran konten visual secara massal dan cepat.

Transformasi ini telah membuat propaganda lebih dinamis dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Media sosial telah menjadi alat yang sangat penting dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik. Di China, platform video pendek seperti Douyin (versi Tiongkok dari TikTok) telah dimanfaatkan oleh agen berita pusat dan lokal untuk melakukan propaganda visual.

Penelitian yang dilakukan oleh Jiaye Zhao dan Dechun Zhang (2024) mengungkap dinamika propaganda visual ini, terutama bagaimana mereka memanfaatkan video pendek untuk menyampaikan pesan-pesan politik dan sosial.

Penelitian ini menganalisis 2.852 video pendek yang diunggah oleh akun Douyin dari agen berita pusat seperti People's Daily dan CCTV News, serta agen berita lokal seperti Sichuan Observation dan The Paper, dari tahun 2018 hingga 2023.

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan fokus antara agen berita pusat dan lokal dalam konten yang mereka produksi. Agen berita pusat lebih banyak menampilkan konten terkait militer, polisi, dan pemadam kebakaran, sementara agen berita lokal lebih menekankan pada "kehangatan hidup" dan topik-topik kesejahteraan masyarakat.

Agen berita pusat sering menampilkan tentara, polisi, dan pemadam kebakaran dalam video mereka, menggambarkan kekuatan dan ketangguhan negara. Mereka juga menggunakan emosi seperti marah, takut, dan jijik untuk memobilisasi publik. Sebaliknya, agen berita lokal cenderung menampilkan individu tanpa afiliasi politik yang jelas dan menggunakan emosi seperti antisipasi, penerimaan, dan rasa hormat.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa agen berita lokal lebih fokus pada konten yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari masyarakat dan berusaha membangun citra positif yang lebih dekat dengan publik.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)