Salah satu contoh konkret adalah bagaimana People’s Daily dan CCTV News memanfaatkan video pendek untuk menampilkan latihan tentara dan upacara peringatan untuk tokoh-tokoh nasional. Video-video ini mendapat jutaan likes dan menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan berhasil menarik perhatian publik. Di sisi lain, Sichuan Observation dan The Paper lebih banyak memposting video tentang pemandangan alam dan kegiatan lokal yang mengedepankan keindahan serta kehidupan sehari-hari masyarakat.

Penelitian ini juga menemukan bahwa strategi emosional yang digunakan oleh agen berita pusat dan lokal sangat berbeda. Agen berita pusat lebih sering menggunakan strategi emosional yang menimbulkan marah dan takut, terutama ketika membahas isu-isu internasional atau krisis nasional. Ini kontras dengan agen berita lokal yang lebih sering menggunakan emosi positif seperti kebahagiaan dan ketenangan dalam video mereka.

Dengan menggunakan analitik media sosial, agen-agen berita ini dapat mengukur efektivitas dari setiap video yang mereka unggah dan menyesuaikan strategi mereka untuk mencapai tujuan propaganda. Data dari Douyin menunjukkan bahwa video-video yang mendapatkan lebih dari dua juta likes adalah yang paling efektif dalam menyebarkan pesan mereka.

Propaganda visual yang dilakukan di Douyin ini menunjukkan bagaimana teknologi dan media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan ideologi dan mempengaruhi opini publik secara efektif. Agen berita pusat dan lokal di China memanfaatkan video pendek tidak hanya untuk menyampaikan informasi tetapi juga untuk membangun narasi nasional yang kuat dan memobilisasi emosi publik.

Secara keseluruhan, penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun ada perbedaan dalam pendekatan dan strategi antara agen berita pusat dan lokal, keduanya memainkan peran penting dalam sistem propaganda visual di China.

Penggunaan video pendek di Douyin sebagai alat propaganda menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam membentuk opini publik dan menyebarkan ideologi negara.

Referensi:

Zhao, J., & Zhang, D. (2024). Visual propaganda in chinese central and local news agencies: a douyin case study. Humanities and Social Sciences Communications. https://doi.org/10.1057/s41599-024-03059-5

Page: 1 2Lihat Semua

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

Sharp Raih Prestasi Bergengsi sepanjang 2024, Apa Saja?

MIX.co.id - Sepanjang 2024, Sharp Indonesia telah meluncurkan sejumlah produk unggulan yang direspon positif oleh…

1 day ago

KONFLIK DAN TATA KELOLA: PELAJARAN DARI THE AUDITORS DAN GUCCI

Serial The Auditors dan kisah keluarga Gucci mengungkap bagaimana konflik internal tanpa tata kelola yang…

2 days ago

BAGAIMANA MENYEIMBANGAKAN FAMILY DAN PROFESSIONAL BUSINESS DALAM BISNIS KELUARGA?

Bisnis keluarga tak lagi hanya soal warisan. Dengan profesionalisme, bisnis keluarga mampu bertahan, bersaing, dan…

2 days ago

MENGUKUR CSR DENGAN AKURAT: TANTANGAN DAN SOLUSI TERKINI

Apakah inisiatif CSR Anda nyata atau sekadar retorika? Pengukuran berbasis data adalah kunci untuk membuktikan…

2 days ago

KESALAHAN UMUM DALAM KOMUNIKASI KEBERLANJUTAN

Komunikasi keberlanjutan membutuhkan transparansi dan kejujuran. Namun, banyak perusahaan tergelincir dalam kesalahan seperti greenwashing, overclaiming,…

2 days ago

ERA BARU TANGGUNG JAWAB: GREENWASHING VS GREEN AUTHENTICITY

Era baru tanggung jawab menuntut perusahaan memilih antara greenwashing atau Green Authenticity (keaslian hijau). Keberlanjutan…

2 days ago