MIX.co.id - Perubahan iklim merupakan salah satu isu utama dalam gelaran presidensi Indonesia di KTT G20. Sejatinya, untuk menekan dampak negatif dari perubahan iklim dibutuhkan lebih banyak upaya dan campur tangan berbagai pihak, termasuk pihak swasta. Guna mendukung penurunan dampak negatif dari perubahan iklim, termasuk emisi gas rumah kaca, KADIN Net Zero Hub menggandeng sejumlah pemangku kepentingan untuk terlibat dalam Indonesia Net Zero Summit 2022 di Bali, yang mengusung tema Decarbonization at All Cost.
Diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia M. Arsjad Rasjid P.M, “Kredibilitas perusahaan menjadi sangat krusial dengan tuntutan konsumen global terhadap tanggung jawab operasi bisnis perusahaan, yang tentunya mengubah cara kita dalam menjalankan bisnis. Perubahaan tidak akan terjadi tanpa regulasi terukur, yang mana memungkinkan energi terbarukan untuk dapat diakses oleh seluruh industri agar perusahaan dapat menerapkan strategi yang berkelanjutan. Dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan Net Zero agar kita menjadi lebih kuat untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi berikutnya.”
Berangkat dari kesamaan visi untuk menurunkan emisi karbon, Danone Indonesia memutuskan untuk terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan diskusi bertajuk “Corporate Governance to Drive Decarbonization”. Melalui visi One Planet One Health, Danone percaya adanya keterkaitan yang kuat dan langsung antara kesehatan masyarakat dengan kesehatan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Visi ini diwujudkan salah satunya lewat komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon.
Chief Executive Officer Danone Indonesia Connie Ang menegaskan, “Danone Indonesia berkomitmen untuk mencapai Emisi Nol (Net Zero Emissions) pada 2050. Komitmen kami untuk mencapai tujuan ini telah terefleksikan di seluruh rantai pasok kami. Danone Indonesia juga telah menerapkan tata kelola perubahan iklim untuk mempercepat perjalanan dekarbonisasi, serta memastikan bahwa kami menindaklanjuti komitmen ini dengan strategi nyata.”
Lebih jauh ia menjelaskan, Danone Indonesia berfokus pada empat ambisi yang menjadi inti dari agenda perlindungan alam yang diimplementasikan oleh perusahaan, yaitu memerangi perubahan iklim, melindungi siklus air, membantu membangun ekonomi sirkular, serta mempromosikan pertanian regeneratif.
“Secara global, Danone telah mengurangi intensitas emisi hingga 27% jika dibandingkan pada 2015 dengan memangkas konsumsi energi, mempromosikan penggunaan energi terbarukan seperti pemakaian solar panel dan boiler biomassa, menerapkan praktik pertanian regeneratif, menghilangkan deforestasi di sepanjang rantai pasok, menciptakan kemasan yang sirkular, serta mengimbangi emisi yang tersisa,” papar Connie.
Sebagai salah satu upaya melindungi siklus air, Danone Indonesia juga menerapkan Danone Water Policy, seperangkat kebijakan perusahaan yang dilaksanakan untuk mengamankan keberlanjutan sumber daya air. Bahkan, Danone Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai Positive Water Impact pada tahun 2030.
Selain itu, Danone Indonesia juga menerapkan pendekatan ekonomi sirkular pada kemasannya dengan mempromosikan model bisnis yang dapat digunakan kembali melalui galon guna ulang, yang juga terbukti diproduksi dengan 83% emisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan galon sekali pakai.
Hasilnya, melalui AQUA Life, Danone Indonesia telah meminimalisir emisi karbon di setiap tahap siklus hidup botol kemasan. Mulai dari bahan baku produksi yang sepenuhnya dapat didaur ulang, penerapan energi terbarukan, hingga upaya offsetting untuk mengimbangi emisi yang tersisa. “Saat ini, AQUALIFE telah menjadi minuman bersertifikat Netral Karbon (Carbon Neutral) pertama di Indonesia, mengacu pada standar internasional PAS 2060 oleh Carbon Trust,” ucap Connie.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN, Muhammad Yusrizki mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk segera mengimplementasikan strategi pengurangan emisi karbon. “Net Zero Hub merupakan upaya yang kami lakukan sebagai platform untuk mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menekan dampak perubahan iklim. Peran perusahaan multinasional seperti Danone Indonesia menjadi sangat penting, karena pengalaman perusahaan yang mumpuni dalam mengurangi emisi karbon dapat dijadikan contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam menciptakan inisiatif-inisiatif serta strategi bisnis yang mengedepankan ekosistem berkelanjutan di seluruh rantai pasok, sehingga kita bersama-sama dapat mencapai target Indonesia Net Zero.”