MIX.co.id - Data The World Bank 2021 mengungkapkan, Indonesia menghasilkan sekitar 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Sayangnya, sebanyak 4,9 juta ton sampah plastik tidak dikelola dengan tepat, misalnya tidak dikumpulkan, dibuang di tempat pembuangan terbuka, atau bocor dari tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Hal itu mendorong Ajinomoto Indonesia untuk terus berinovasi sekaligus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menanggulangi sampah dengan meluncurkan fasilitas waste station pada Desember ini.
Fasilitas waste station dihadirkan Ajinomoto dengan bekerja sama dengan salah satu perusahaan start-up daur ulang di Indonesia, Rekosistem, yang dalam penerapannya didukung oleh platform berbasis Android dan Ios.
Platform ini sangat mudah digunakan bagi masyarakat untuk penyetoran sampah. Fasilitas Waste Station Pasar Sememi ini nantinya juga akan dihibahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk dikelola dan digunakan oleh masyarakat sekitar.
Dituturkan Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo, “Ini adalah bentuk upaya kami dalam mewujudkan tanggung jawab dan komitmen perusahaan dalam penanggulangan sampah dan pelestarian lingkungan di Indonesia, dengan tetap berpegang teguh pada Ajinomoto Shared Value (ASV) sebagai prinsip perusahaan dalam berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan "
Tak hanya membuat fasilitas waste station bersama Rekosistem, lanjutnya, Ajinomoto juga terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya.
"Menuju tahun 2030, Ajinomoto mempunyai dua tujuan besar. Pertama, meningkatkan kualitas dan harapan hidup sehat keluarga Indonesia. Kedua, mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan," lanjutnya.
Untuk merealiasikan komitmen tersebut, diakui Yudho, Grup Ajinomoto Indonesia juga sedang meningkatkan literasi dan pengetahuan seluruh karyawannya untuk dijadikan sebagai sebagai Health Provider. Health Provider terdiri dari Health provider for Human Being dan Health provider for The Earth, karena Grup Ajinomoto Indonesia peduli terhadap perbaikan kesehatan seluruh masyarakat dan bumi (lingkungan). Untuk kesehatan dan kelestarian bumi, secara khusus Grup Ajinomoto Indonesia ingin berkontribusi mengurangi polusi sampah di laut.
“Saya pikir di era sekarang ini, budaya membuang sampah pada tempatnya tidaklah cukup. Sekarang ini, kita juga perlu mempunyai kebiasaan memilah sampah. Dari hal sederhana ini, akan memberikan dampak besar bagi pengelolaan sampah di Indonesia. Yuk, sama-sama kita pilah sampah demi bumi Indonesia yang lebih baik,” ajaknya.
Sementara itu, Ernest Christian Layman, CEO & Co-Founder Rekosistem, menambahkan bahwa persoalan sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia, bahkan terus menerus bertambah. Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.
"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah dengan menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station, sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangganya dengan mudah. Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dahulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya," papar Ernest.
Aktivitas yang dilakukan Ajinomoto dan Rekosistem ini juga diapresiasi oleh pihak pemerintah. Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama, dan seluruh elemen masyarakat dapat berkontribusi bagi pengelolaan sampah yang lebih baik lagi di Indonesia.