Memanfaatkan momentum Earth Hour (19/3), PT SHARP Electronics Indonesia resmi melantik Presiden dan para anggota SHARP Greenerator—komunitas pencinta lingkungan yang terdiri dari ana-anak muda. Presiden dan para anggota tetap yang totalnya berjumlah 25 orang itu dilantik dengan disaksikan oleh lima organisasi nirlaba lingkungan hidup. Kelimanya yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, Transformasi Hijau (Trashi), Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), World Wild Fund (WWF) Indonesia, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation.
Haruhiko Sano, General Manager Brand Strategy Group Division SHARP, mengatakan bahwa kelima organisasi nirlaba lingkungan hidup tersebut merupakan mitra SHARP dalam mengawal dan mendampingi aktivitas SHARP Greenerator sejak pertama kali diluncurkan pada tahun lalu. “Bersama kelima organisasi pembina tersebut, SHARP selaku inisiator, melakukan beragam aksi nyata untuk lingkungan hidup,” ucapnya.
BOS Foundation melakukan pengawalan untuk aktivitas konservasi orangutan dalam program “Orangutan Live Saver” yang dilaksanakan pada 13 Januari 2016 di Pusat Primata Schmutzer Ragunan Jakarta. Sementara WWF Indonesia, mengawal SHARP Greenerator untuk isu yang terkait perubahan iklim dan energi terbarukan, dalam program “Climate Change Agent” pada 27 Januari 2016 di Museum Listrik dan Energi Terbarukan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Organisasi nirlaba lingkungan hidup Terangi mengawal SHARP Greenerator untuk aktivitas konservasi ekosistem laut dan pesisir dalam program “Coral Reef Heroes” pada 24 Februari 2016 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Lain lagi dengan Trashi. Trashi hadir mengawal SHARP Greenerator dalam program Organic Junkies pada 10 Maret 2016 di Kampung Sarongge, Cianjur, Jawa Barat. Di Kebun Organik Sarongge, bersama para petani setempat mereka belajar langsung mengenai teknik-teknik pertanian dan peternakan organik yang tidak hanya bebas dari penggunaan bahan-bahan kimia, namun juga memberdayakan sumber daya masyarakat lokal.
Melengkapi seluruh program ‘hijau’ dari Komunitas SHARP Greenerator, LIPI turut mengawal aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati melalui pengenalan sistem kultur jaringan dalam program “Biodiversity Warrior” pada 19 Maret 2016 serta pengamatan langsung kekayaan tumbuhan nusantara melalui Garden Tour di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat.
“Sejak komunitas SHARP Greenerator diluncurkan, kami terkejut karena respon para pelajar di Jabodetabek sangat luar biasa. Hingga komunitas ini resmi dilantik, tak kurang dari 150 peserta telah berpartisipasi dalam program kami. Kedua puluh lima anggota tetap bersama satu orang Presiden yang kami lantik ini terpilih karena sikap proaktif dan semangat mereka yang tak putus sepanjang kegiatan. Mereka inilah yang akan menjadi motor penggerak bagi inisiatif aksi-aksi ‘hijau’ bersama ratusan bahkan ribuan generasi muda lainnya,” tutur Sano.
Presiden terpilih SHARP Greenerator, Fauzana Zahran, dari SMA YPHB Bogor, mengungkapkan, “Selama ini, pendidikan lingkungan hidup yang kami terima masih cukup terbatas karena belum didukung oleh para pakar lingkungan. Begitu bergabung dengan SHARP Greenerator, kami bertemu dengan pegiat-pegiat lingkungan yang sangat kaya pengalaman dan belajar langsung di lokasi sebenarnya, sehingga dapat menggali ilmu praktik sebanyak-banyaknya. Termasuk, terkoneksi dengan teman-teman dari sekolah lain yang juga punya misi ‘hijau’ serupa, sehingga kami dapat bertukar wawasan dan pengalaman.”