Beda Gaya Edukasi antara Danamon dan Asuransi Astra Syariah

Sama-sama melakukan program edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan, gaya dan sasaran yang dituju Asuransi Astra Syariah berbeda dengan Bank Danamon.

Sasaran Asuransi Astra Syariah adalah siswa-siswi lima sekolah dasar di ibukota, dan karenanya materi edukasi disampaikan melalui media-media yang menarik seperti gambar ilustrasi, alat peraga hingga kegiatan yang bersifat interaktif. Dengan cara itu siswa dapat memahami asuransi dengan mudah. Para siswa pun dibekali informasi mengenai Otoritas Jasa Keuangan sebagai Lembaga pengawas industri jasa keuangan. Adapun lima sekolah dasar yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan tersebut adalah SDN Gandaria Selatan 01 (15 Okt), SDIT Al Hikmah Cilandak (16 Okt), SDN Cipete Selatan 01 (20 Okt), SDN Pondok Labu 11 (21 Okt), SDI Al-Barkah Lebak Bulus (27 Okt).

Program Meet The Leaders di SDI Al Barkah Program Meet the Leaders untuk literasi keuangan kepada siswa SDI Al-Barkah

Untuk keperluan program bertajuk “Meet the Leader” tersebut, Asuransi Astra Syariah mengerahkan 62 orang karyawannya sebagai fasilitator. Kepada para siswa, mereka mengenalkan profesi masing-masing dan juga pemahaman mengenai literasi keuangan, terutama asuransi umum. Pemilihan waktu dari 15 – 27 Oktober 2015 disesuaikan dengan peringatan Hari Asuransi Keuangan yang jatuh pada tanggal 18 Oktober. Program tersebut dibuat sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi keuangan melalui jalur edukasi.

Program ‘Meet The Leader’ sendiri adalah bagian dari program ‘The Leader in Me’, sebuah kegiatan sekolah kepemimpinan yang digagas Asuransi Astra Syariah bekerja sama dengan Dunamis Foundation, berdasarkan pada prinsip-prinsip ‘The 7 Habits of Higly Effective People’ karya Dr. Stephen R. Covey. Chief Human Capital Officer & Corporate Secretary Asuransi Astra, Ida R. M. Sigalingging, mengatakan tahun ini pihaknya memang ingin mengenalkan industri asuransi kepada anak-anak sejak awal, dimulai dari usia sekolah dasar.

“Kami ingin nantinya mereka mengerti tentang pentingnya asuransi sebagai salah satu sarana proteksi diri di masa mendatang,” tegasnya. Lebih lanjut Ida menjelaskan kegiatan ini sesuai dengan salah satu misi Asuransi Astra yaitu ‘to be good corporate citizen to the communities where we live in’ dan diharapkan berlanjut di tahun-tahun mendatang sehinga menghasilkan tingkat literasi keuangan masyarakat yang terus bertumbuh.

Mengutip dari hasil survei Otoritas Jasa Keuangan, tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia pada tahun 2013 masih rendah, yaitu hanya 21,84% penduduk yang tergolong well literate, 75,69% sufficient literate, 2,06% less literate, dan 0,41% not literate. Sedangkan tingkat utilitas produk keuangan dan jasa keuangan mencapai 57,28%, yang berarti penduduk Indonesia yang memanfaatkan produk-produk keuangan belum mencapai 60%.

Jauh berbeda dengan Asuransi Astra Syariah, sasaran program edukasi literasi keuangan yang dijalankan Danamon Peduli adalah komunitas pasar. Melalui kegiatan “Pojok Bisa”, manajemen Danamon Peduli membuka kelas literasi keuangan yang memberikan tambahan pengetahuan dalam hal perencanaan keuangan terhadap para pedagang dan masyarakat umum, terutama ibu-ibu rumah tangga yang berlalang di pasar tradisional.

literasi keuangan Kegiatan literasi keuangan untuk komunitas pasar Danamon Peduli dirangkai dalam payung program Festival Pasar Rakyat.

Dengan program edukasi tersebut, target diharapkan semakin bijak dalam memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuha, cerdas dalam mengelola keuangan usaha dan keluarga, hingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.

“Selain itu kami juga ingin memperkuat pesan bahwa pasar rakyat mampu menjadi tempat untuk menimba ilmu,” tambah Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan Danamon.

Kegiatan literasi keuangan untuk komunitas pasar Danamon Peduli dirangkai dalam payung program Festival Pasar Rakyat. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kampanye Nasional Jelajah Pasar Rakyat Nusantara yang secara khusus mempromosikan pasar rakyat di Indonesia. Di tahun 2015 ini, Yayasan Danamon Peduli secara khusus memberikan dukungan lebih dari Rp 1 miliar untuk perbaikan fisik pasar dan pengembangan pengetahuan pengelolaan keuangan kepada para pedagang.”

Pada kesempatan terpisah, Muliadi Rahardja, Wakil Direktur Utama Danamon menjelaskan bahwa melihat pentingnya fungsi pasar di dalam perekonomian, Danamon Simpan Pinjam (DSP), yang merupakan unit usaha mikro Danamon, berkomitmen untuk membantu perkembangan usaha para pedagang pasar melalui layanan perbankan yang mudah dijangkau. “Kami sadar bahwa fungsi kami melalui Danamon Simpan Pinjam bukan hanya menyentuh para pedagang pasar sebagai nasabah saja namun juga merangkul sebagai penggerak perekonomian,” kata Muliadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)