Begini Kepedulian LSPR Terhadap Autisme

London School of Public Relations (LSPR) Jakarta dikenal sebagai kampus yang sangat peduli pada isu Autisme. Kepedulian itu sudah dimulai LSPR Jakarta sejak beberapa tahun lalu dengan mendirikan London School Centre for Autism Awareness (LSCAA). Sejatinya, pendirian LSCAA sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, yang salah satu karakteristiknya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi—baik verbal ataupun non-verbal.

lspr-jakarta

Berbagai kegiatan yang telah diselenggarkan oleh LSCAA antara lain acara tahunan Autism Awareness Festival, Workshop for Parents, pembuatan produksi film pendek “Saudaraku Berbeda”, Teachers Training, dan kegiatan lain terkait sosialisasi autisme. Sampai saat ini, LSCAA telah memberikan pelatihan kepada 5.028 guru yang mewakili 1.616 Sekolah Dasar se-Jabodetabek.

Sementara itu, untuk Pemutaran film “Saudaraku Berbeda” yang telah dilakukan di 24 sekolah, berhasil ditonton oleh 3.131 siswa. Pada kesempatan itu, orangtua pun dilibatkan dengan berbagi pengalaman dengan yang lainnya, yang telah diikuti oleh 264 orang.

Kepedulian LSPR Jakarta terhadap autisme kembali diwujudkan lewat peresmian Centre For ASEAN Autism Studies (CAAS). Peresmian dilakukan oleh H. E. Jose Tavares, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, dan Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, selaku Founder dan Director LSPR-Jakarta.

“CAAS merupakan bentuk partisipasi LSPR-Jakarta dalam melakukan kajian-kajian komunikasi dan autisme dalam ruang lingkup Health Communication for Autism dan Media & Disability Studies skala regional, yaitu ASEAN. CAAS diharapkan dapat berperan melakukan berbagai macam kegiatan meliputi penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat seperti konsultasi, workshop, seminar, diskusi, bedah buku, dan publikasi,” tutur Prita.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tujuan pendirian CAAS adalah untuk memperdalam pemahaman dan pengetahuan tentang Autisme di lingkungan ASEAN. “Selain itu, CAAS dibentuk untuk menjadi lembaga think tank dan berbagi informasi tentang autism, yang mana dapat dijadikan referensi bagi pemerhati autisme, keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan autisme, akademisi, dokter, terapis, nutrisionis, dan media,” imbuhnya.

Ke depan, CAAS akan menggelar kegiatan penelitian Autism dan Communication dalam ruang lingkup Health Communication for Autism dan Media & Disability Studies. Termasuk, melakukan publikasi seperti peluncuran buku, jurnal, dan infografik. Sebagai kegiatan perdana, CAAS menggelar Pameran Foto mengenai Kegiatan Edukasi dan Penelitian yang telah dilakukan oleh LSPR-Jakarta pada pertengahan September ini (16/9). “Langkah ini sebagai bukti keseriusan LSPR-Jakarta untuk ikut serta berperan aktif dalam kajian Autism,” tambah Yuliana Riana P, MM, Head of CAAS.

Sebelum peresmian CAAS, Jose Tavares didaulat untuk berbagi ilmu dan pengetahuannya tentang ASEAN bersama Prita Kemal Gani. Pada kesempatan itu, topik yang dikupas adalah “Telling The Unique Story of ASEAN Community”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)